Last Updated on: 2nd October 2023, 09:19 pm
Jika ada kesempatan menambah keterampilan baru, maka saya ingin punya keterampilan sebagai financial planner. Menurut saya, kemampuan ini akan membantu saya mengatur uang yang tepat, berapa pun jumlah uang yang saya miliki.
Alhamdulillah, kesempatan itu datang saat saya mendapat undangan mengikuti mini workshop “Menjadi Financial Planner untuk Diri Sendiri”.
Belajar mengatur uang di mini workshop “Menjadi Financial Planner untuk Diri Sendiri”
Tanggal 27 Januari 2018, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti mini workshop belajar mengatur uang untuk freelancer dan ibu rumah tangga.
Selama ini saya memang sudah mencatat, menyisihkan nabung, tapi terasa masih ada yang kurang. Selain karena jumlahnya yang kurang, saya masih sering tambal sulam antara kebutuhan sebagai freelancer dan sebagai ibu rumah tangga. Pokoke kacau, dan tujuan keuangan susah sekali untuk tercapai.
Workshop financial planning ini diisi oleh Bapak Lutfi Trizki dari Rumah Cerdas Finansial. Selain sebagai Konsultan Perencanaan Keuangan, pak Lutfi juga sering menjadi mentor di banyak workshop kepenulisan dan keuangan.
Beliau ternyata juga telah lama malang melintang di dunia freelancer selama lebih dari 12 tahun; jadi, pas kan kalau akhirnya Beliau berbagi pengetahuan bagaimana mengatur keuangan para pekrja lepas?
Bagaimana menjadi freelancer dan ibu rumah tangga yang pinter ngatur uang
Jadi gimana dong, cara mengatur keuangan yang betul?
1. Antisipasi resiko dengan cara membentuk dana darurat; Jumlah dana darurat untuk yang belum menikah sebesar 6 bulan kebutuhan sehari-hari. Sementara bagi yang sudah menikah besarnya 10-12 bulan.
2. Mengelola hutang produktif dan konsumtif; Saat terima gaji, menurut pak Lutfi, hutang inilah yang harus diprioritaskan pertama kali.
3. Antisipasi resiko dengan asuransi; Asuransi yang dimaksud disini adalah asuransi untuk kepala keluarga, yang jumlah pertanggungannya memenuhi kebutuhan si Ahli Waris hingga terhitung memasuki usia produktif dan mampu bekerja sendiri.
Jadi, kalau Sahabat RPB masih jomblo, atau belum punya anak, ya nggak usah ambil asuransi. Belum perlu, lebih baik uangnya dimasukkan ke produk investasi.
4. Membangun dana masa depan dengan berinvestasi atau punya aset produktif; Investasi tidak hanya berupa uang, bentuknya bisa berupa ternak, perkebunan, emas atau lainnya. Bisa juga berupa bisnis, namun haruslah bisnis yang bisa dijual.
Bagi kita yang berpenghasilan UMR, saat ini juga sudah bisa berinvestasi, melalui instrumen reksadana atau menabung saham.
Cara paling mudah sebetulnya melalui reksadana. Selain modalnya tidak terlalu besar, kita pun tidak terlalu pusing dengan perputaran investasi di pasar bursa.
5. Kebutuhan keluarga idealnya, hanyalah 45% dari total pendapatan.
6. Review berkala rencana keuangan; Seperti sekarang ini, banyak kebutuhan pokok yang sudah naik harganya, jadi beberapa pos mungkin perlu revisi. Karena itu review rencana keuangan secara berkala, perlu untuk dilakukan.
Menurut pak Lutfi, merencanakan keuangan memang tidak menjadikan kita orang kaya. Tapi dengan disiplin mengatur keuangan, kekayaan bisa diraih di masa depan.
3 edisi cara menjadi Financial Planner untuk diri sendiri (Pic by Kiki Handriyani @kikihand) |
wuih, mantab bener ulasannya… Hmm, boleh banget tuh tipsnya. Makjleb buat emak2 freelancer macam kita2 ini..