Last Updated on: 3rd April 2024, 09:48 am
Saat bercerita jika saat ini sedang mengikuti kelas Productivity Spesialist dari Motiva.id, beberapa teman sempat menitip pertanyaan; salah satunya adalah “Bagaimana cara mulai hidup produktif?” Pertanyaan yang pendek tapi jawabnya sangat panjang; mungkin malah bisa jadi ebook. ๐
Tips untuk hidup produktif sebetulnya sudah banyak di luar sana, banyak konten kreator, motivator, penulis buku yang sering membahas bagaimana cara hidup yang produktif. Saking banyaknya mungkin, akhirnya munculah pertanyaan di atas, karena akhirnya kita bingung siapa dan metode mana yang sebaiknya diikuti.
Cara hidup produktif
Sebetulnya, jika kita mau sedikit lebih rajin, tips untuk mulai hidup produktif tersebut bisa kita temukan dengan cara fokus pada satu influencer, satu buku, atau satu coach yang membahas tentang produktivitas. Kemudian, membuat catatan langkah-langkah menjadi produktif, lanjut mempraktekan semua tips yang sudah disarankan tersebut. Dengan cara ini, teman-teman akan bisa menemukan sistem untuk memulai hidup yang produktif.
Produktivitas hakikatnya seperti seni, bisa berbeda pada setiap individu. Sumber daya (resources) dan lingkungan setiap orang tentu berbeda, karena itu satu sistem bisa saja cocok untuk sebagian kelompok, tapi bisa saja berantakan untuk kelompok lain.
Jadi, kita tidak bisa bilang bahwa saya lebih produktif dari si A, begitu pula berkata bahwa saya tidak produktif hanya karena melihat si B yang begitu banyak menghasilkan banyak karya.
Darmawan Aji
Salah kaprah pengertian produktif
Saat melakukan riset terkait artikel ini, saya banyak menemukan jika produktif lebih banyak membahas tentang manajemen waktu. Tidak heran jika teman-teman mengetikkan pertanyaan “bagaimana cara menjadi produktif” akan menemukan langkah-langkah seperti, membuat goals, menyusun jadwal, memprioritaskan tugas dan lain sebagainya.
Bukan hal yang salah sebetulnya, karena produktif memang banyak terkait dengan bagaimana kita menggunakan waktu dengan baik.
Terlebih, selama ini kita menganggap jika produktif berarti menghasilkan atau mengerjakan pekerjaan sebanyak-banyaknya, dalam waktu sesingkat mungkin. Jadi tidak heran jika produktif dan produktivitas lebih banyak dikaitkan dengan manajemen waktu.
Sayangnya, pengertian tersebut sudah sangat usang. Produktif yang berarti bekerja tanpa henti justru malah menghasilkan penurunan kualitas kerja, dan merusak kesehatan baik fisik atau pun pikiran. Cara bekerja seperti itu akan membuat kita terjebak pada pekerjaan yang sebetulnya bisa didelegasikan atau malah tidak perlu kita kerjakan.
Jadi ketika kita berpikir bagaimana cara menjadi produktif maka kita perlu berpikir bagaimana mengatur energi, perhatian (attention), dan waktu untuk bekerja cukup cepat menyelesaikan pekerjaan; namun masih memiliki cukup waktu untuk mengidentifikasi apa yang penting, dan kemudian mengerjakan hal penting tersebut dengan tujuan yang jelas (working deliberately).
Jadi, bagaiaman cara memulai hidup produktif yang tepat? Tetap lanjutkan membaca artikel ini sampai akhir, ya.
Langkah memulai hidup yang produktif
#1.Temukan alasan menjadi produktif
Saat ingin membuat perubahan, kita mudah sekali merasa takut dan ragu. Perasaan ini biasa muncul karena kita tidak yakin apakah usaha yang akan kita lakukan tersebut cukup berharga atau tidak.
Untuk tahu apakah sebuah aktivitas yang kita lakukan cukup berharga (valueable), kita perlu tahu terlebih dahulu apa alasan kita ingin melakukan aktivitas tersebut. Mengetahui alasan juga akan membantu kita mengatasi hambatan yang muncul saat melakukannya.
Jadi, saat ingin menjadi pribadi produktif, coba temukan dulu alasan mengapa ingin jadi produktif? Hal apa yang ingin teman-teman ubah dengan menjadi pribadi yang produktif?
Dengan tahu satu alasan menjadi produktif, kita akan mana hal yang penting untuk kita lakukan, kebiasaan atau rutinitas apa yang perlu dibangun, serta membuat prioritas tugas sehari-hari.
Jika alasan ingin menjadi produktif sulit ditemukan, coba gunakan pertanyaan ini:
- Jika dalam sehari teman-teman punya waktu tambahan selama dua jam, apa yang ingin teman-teman lakukan?
- Saat ingin berkata “aku pengen jadi produktif”, kebiasaan atau rutinitas seperti apa yang ingin mulai teman-teman mulai bangun?
- Nilai-nilai apa yang ingin teman-teman wujudkan dengan menjadi pribadi yang produktif?
Jangan lupa jawab pertanyaan di atas pada sebuah catatan terpisah atau journal, agar kelak saat motivasi turun, teman-teman bisa melihat kembali apa sebenarnya alasan teman-teman mulai berusaha hidup produktif.
#2. Tentukan aktivitas yang paling memberikan dampak (high value activities)
Jika mencermati arti produktif, maka ada dua hal penting yang harus selalu kita perhatikan yaitu activity (aktivitas) dan impact (bermanfaat). Ini artinya aktivitas yang kita lakukan adalah aktivitas yang sejalan dengan goals dan nilai yang kita pegang.
Dan dengan alasan tersebut, kita dapat simpulkan jika setiap aktivitas punya bobot yang berbeda-beda. Contohnya, sebagai seorang ibu dan penulis konten lepas, aktivitas membaca buku atau artikel digital marketing sangat penting. Dan meskipun sebagai ibu rumah tangga mencuci baju juga merupakan hal penting; namun karena kegiatan ini bisa didelegasikan, maka level kepentingannya akan berbeda.
Tentu saja bobot kepentingan setiap aktivitas akan berbeda bagi setiap individu, karena peran dan tujuan setiap individu juga berbeda-beda.
Memprioritaskan tanggung jawab atau aktivitas memang tidak mudah. Saat awal membuat prioritas, biasanya semua aktivitas akan terlihat penting. Tapi jangan menyerah, biasakan dulu, kelak ketika sudah terbiasa, teman-teman hanya akan butuh waktu beberapa menit untuk melakukannya.
Jika masih belum yakin apa high values activities, cobalah gunakan tiga langkah berikut ini:
- Buat semua tugas dan tanggung jawab yang harus teman-teman kerjakan, baik mingguan, bulanan, dan harian.
- Dari keseluruhan daftar di atas, jika teman-teman dapat melakukan satu hal sepanjang hari, setiap hari, dan dengan hasil yang maksimal, namun dengan jumlah waktu yang sama; tugas apa yang hendak teman-teman lakukan?
- Jika teman-teman hanya dapat menambahkan dua aktivitas lagi, aktivitas apa yang hendak teman-teman selesaikan?
Ketiga tugas di atas inilah yang merupakan 20% dari tugas yang akan membantu teman-teman menyelesaikan 80% hal yang sesuai dengan nilai-nilai yang teman-teman pegang.
Seringkali ketiga aktivitas (atau mungkin 4) yang teman-teman pilih tidak memberikan kontribusi langsung pada value yang teman-teman yakini. Tapi ketiga tugas tersebut akan memberikan nilai penting pada nilai produktivitas teman-teman.
Salah satu high value activities saya adalah planning. Planning memang tidak memberikan kontribusi langsung pada nilai yang saya pegang (freedom, accountability, achievement, creativity, family). Namun, dengan membuat planning saya akan mampu melakukan aktivitas lain yang memberi kontribusi langsung pada value yang saya pegang.
Dengan memilih high value activities, teman-teman akan mulai mampu working smarter, instead of working harder.
Seperti saya sebutkan di atas, produktif erat kaitannya dengan aktivitas dan manfaat. Karena itu, jika ingin menjadi pribadi yang produktif, maka tugas kedua yang harus teman-teman lakukan adalah menentukan aktivitas apa yang paling memberikan dampak.
#3. Kenali diri sendiri
Jika ditanya bagaimana untuk mulai menjadi produktif, saya biasanya menjawab dengan singkat “kenali diri sendiri dulu.”
Mengenali diri sendiri yang saya maksud bukan berarti apa kepribadian teman-teman, apa warna favorit, cita-cita dan lain sebagainya. Bukan. Mengenali diri sendiri yang saya maksud adalah
- Bagaimana teman-teman menggunakan waktu setiap hari?
- Berapa durasi waktu yang teman-teman gunakan untuk setiap aktivitas?
- Kapan waktu terbaik bagi teman-teman untuk melakukan high value activities?
- Bagaimana cara teman-teman mengatasi distraksi?
- Apa yang teman-teman lakukan jika mendeteksi kecenderungan untuk menunda (procrastinate)?
Untuk menjawab poin satu dan dua, teman-teman dapat menggunakan tracker activity. Lakukan pelacakan waktu selama seminggu. Catat juga kapan energi level dan fokus teman-teman mulai menurun.
Jika pola sudah ditemukan, gunakan waktu saat teman-teman paling fokus dan paling produktif untuk mengerjakan high value activities, dan/ atau tiga aktivitas penting setiap hari.
Artikel terkait: Melacak Kemana Perginya Waktu
#4. Action
Iya, sudah itu saja. Gunakan semua di atas memulai hidup produktif seperti yang teman-teman harapkan.
Saran saya, luangkan waktu satu hari untuk melakukan langkah satu dan dua. Buat juga time tracker guna melacak penggunaan waktu dan energi teman-teman. Setelah satu minggu lakukan review, dan mulai lah gunakan hasil log activity tersebut untuk membuat perencanaan.
Tips di atas tentu tidak akan langsung melejitkan produktivitas teman-teman. Semua butuh proses mulai dari menemukan sistem terbaik untuk mengatasi prokrastinasi dan distraksi, sistem managemen waktu yang paling cocok, menjaga motivasi, hingga mempertahankan fokus. Harapan saya, tips di atas dapat membantu teman-teman membuat pondasi bagaimana untuk mulai hidup produktif.
Semoga membantu, sampai jumpa di artikel produktivitas lainnya.