Mengenalkan anak dengan uang, sebaiknya diikuti juga dengan pengenalan untuk menabung dan investasi. (sumber gambar: id.asianparent.com) |
Siapa yang bisa menyangkal betapa pentingnya uang dalam hidup kita. Coba kita ingat, nasehat apa yang biasa kita berikan untuk anak kita. “Sekolah dan belajar yang rajin, Dik. Kelak besar nanti akan mudah mencari pekerjaan dan dapat uang banyak.”
Nah, sayangnya nasehat itu tidak kita teruskan menjadi “Atur uang itu dengan baik gunakan untuk investasi, dan biayai hidupmu dengan hasil investasi itu.” (Kalimat terakhir ini saya kutip dari tulisan Safir Senduk pada artikel yang sama).
Ya, sebenarnyalah uang memang memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Dan mengatur keuangan dengan baik (being a smart financial) menjadi hal terpenting kedua ketika kita telah menggenggam uang di tangan kita. Disinilah kemudian tugas kita sebagai orang tua, untuk mengajarkan kepada anak bagaimana mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya.
Cara mengenalkan uang dan mengajak anak mengatur keuangan dengan baik
1. Kenalkan padanya saat ia sudah dapat menghitung
Pada usia 3 tahun atau saat si Kecil mulai bersekolah, kita sudah dapat mengenalkannya dengan uang. Kenalkanlah nilai masing-masing uang mulai dari yang terkecil. Terangkan padanya apa saja yang akan ia peroleh dengan uang tersebut.
Kenalkan pula padanya tentang konsep “cukup”, “tidak cukup” dan “belum cukup”. Misalkan saat ia memilih sebuah makanan dengan nilai yang lebih dari uangnya, katakan bahwa uangnya tidak cukup, mintalah ia untuk mengganti pilihannya. Janganlah tergoda untuk memberi tambahan dari uang yang Sahabat bawa. Hal ini untuk membiasakan agar ia tidak pernah hutang untuk memenuhi apa yang ia inginkan.
2. Ajarkan padanya untuk mengenali barang yang ia beli
Saat ia ingin membeli sesuatu, coba tanyakan, apakah barang tersebut memang ia butuhkan, ia inginkan, atau sekedar mengikuti trends teman-temannya.
3. Jangan lupa ajarkan padanya dengan untuk menabung.
Sediakan 3 buah toples dan beri nama dengan “dibelanjakan”, “ditabung,” dan “sedekah”. Saat ia menerima uang, entah itu jatah hariannya, uang tambahan dari ulang tahun, atau lainnya, mintalah ia membagi dengan adil pada ketiga toples tersebut.
Katakan padanya bahwa ia boleh membelanjakan uang pada toples “dibelanjakan”. Sementara uang dalam toples “ditabung” dapat ia gunakan untuk membeli barang-barang yang lebih mahal yang ia inginkan dalam jangka waktu tertentu.
Anak-anak mudah sekali bosan dengan hal tertentu. Jadi, pastikan bahwa ia dapat membeli apa yang ia inginkan dalam jangka waktu sebulan. Misalkan dengan cara mengurangi jatah uang pada toples “dibelanjakan”. Namun, bila kira-kira ia tidak akan mencapai keinginannya tersebut dalam jangka waktu 1 bulan atau malah lebih pendek mulailah kenalkan ia pada konsep menyimpan uang di bank.
Jadi, buatkan ia satu rekening di bank. Dan ajak untuk memindahkan toples “ditabung” setiap awal bulan ke dalam rekeningnya tersebut. Tentu saja orang tua harus memberi contoh terlebih dahulu dalam hal ini. Tunjukkan buku tabungan Sahabat, dan ceritakan apa keuntungan yang di peroleh dengan menabung di Bank.
Untuk toples dengan tulisan “sedekah”, katakan padanya, bahwa ia boleh menggunakan uang itu untuk membantu teman yang sedang kesulitan, memasukkan ke kotak-kotak amal yang biasanya ada di tempat-tempat ibadah.
4. Kenalkan pada investasi
Misalkan bila si anak hobi mengoleksi buku, maka minta ia merawat koleksinya tersebut baik-baik; agar kelak, ia dapat menyewakan buku-buku tersebut kepada teman-temannya guna mendapatkan sejumlah uang. Uang yang ia peroleh dari hasil penyewaan buku tersebut dapat ia gunakan untuk menambah tabungannya atau membeli sejumlah barang kecil yang ia butuhkan atau ia inginkan.
Cara lain untuk mengenalkan anak dengan prinsip mengatur keuangan adalah melalui permainan. Ada aneka games online yang dapat Sahabat pilih untuk mengenalkan si Kecil cara membelanjakan uang, berapa banyak yang harus ia simpan, hingga bagaimana mengubah uang menjadi investasi yang akan mendatangkan uang lebih untuknya.
ibu biasane paling tahu yang terbaik buat anaknya. Lha nek menurut jenengan cara itu sesuai karakter Cinta yo, ga popo to, mbakyu
Agak dilema karena Cinta gak pernah jajan sendiri di sekolah atau manapun jadi telat kenal uang. Biasanya dibayarin terus
Alhamdulillah anak2ku nggak boros, nggak suka jajan. Ibunya yg jangan melulu heheee
Maksudnya emaknya yang jajan melulu? Jajan bahan untuk souvenir ya, mbak? he he he
Iya Mbak, waktu usia di bawah tiga tahun, anakku gak tahu uang. Sekarang sudah enam tahun, di sudah tahu di celengan ada uang, uangnya buat beli ini dan itu. Lalu kalau dikasih uang dan dirasa sedikit, dia masukin celengan…kalau tabungan atas nama anak aku udah bikin juga…besok aku ajari cara nabung ke bank,dech. Makasih y