Mungkin Ini Alasan Orang Suka Membaca Zodiak (and My Thought About It)

Saya tidak menyangka jika status WhatsApp saya tentang larangan membaca zodiak mendapat reply dari beberapa teman. Postingan tersebut sebetulnya merupakan screenshot dari post Instagram akun Pelangi Islam.

Dalam post tersebut disebutkan jika seorang muslim membaca zodiak, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari.

Saya tidak akan membahas tentang benar dan tidaknya membaca zodiak termasuk syirik atau tidak itu bukan ranah saya dan saya pun tidak punya ilmu mumpuni tentang hal tersebut.

Tapi dari reply teman-teman itu saya jadi kepikiran, kira-kira apa ya, alasan orang untuk membaca zodiak?

Alasan orang suka membaca zodiak

Saya menjawab semua reply teman tersebut dengan “Dibaca dengan alasan, ambil hikmahnya, ambil baiknya aja kan?

Sama nggak dengan alasan Sahabat? Toss dulu kita….

Eh, tapi ada juga lho, yang membaca untuk inspirasi menulis fiksi, karena menurut Beliau, kadang bisa digunakan untuk analisa karakter.

Nah, bagian ini nih, yang menarik, mengenali karakter, sifat, atau kepribadian masing-masing. Dan mungkin inilah salah satu alasan orang suka membaca zodiak.

#1. Membaca zodiak karena ingin memahami diri sendiri lebih baik

Sudah umum jika bahasan mengenali diri sendiri sering menjadi hal yang menarik bagi kita.

Lihat saja, aplikasi tebak sifat berdasar tanggal lahir, nama, sering laris di Facebook.

Memahami diri sendiri memang masih menjadi PR bagi bayak orang. Baik dengan alasan ingin lebih sukses, menyelesaikan masa lalu, menyelesaikan masalah, cari alasan kenapa mantan kabur, memastikan pekerjaan yang tepat, dan masih banyak lagi.

Seperti kita tahu, dalam zodiak terdapat juga ulasan tentang kepribadian seseorang. Misalnya Cancer yang sepertinya kalem diluar, tapi sebetulnya mudah meledak di dalam. 😀

Atau mereka yang berada di bawah zodiak Leo, adalah orang-orang yang yang penuh semangat, optimis, dan suka menjadi pusat perhatian (cocok nggak sama kamu, Prens?).

Tapi bila kemudian agama yang kita anut sudah mengatur, ya mari, mencari rujukan lain. Kumpulin uang untuk ikut mapping talent misalnya. Atau konsultasi pada yang lebih ahli.

Selain tidak melanggar aturan agama, Insya Allah hasilnya juga lebih tepat untuk kita aplikasikan kan?

#2. Membaca zodiak untuk mendapatkan kepastian

Jujur deh, kalau kata zodiak selama minggu ini kamu akan berlimpah uang, perasaan kamu hepi nggak?

Sudah sifatnya manusia jika ingin yang pasti-pasti aja.

Berusaha mengenali diri, agar tahu passion dan bakat sehingga nggak salah pilih pekerjaan.

Berusaha cari calon pasangan dengan zodiak yang tepat, untuk memastikan pernikahnnya tidak berantakan.

Semua niatnya sih, baik, dan nggak salah.

Masalahnya, nggak semua yang dikatakan zodiak bener, kan? Jadi, kalau zodiak bilang minggu ini berlimpah uang, belum tentu juga akan berlimpah beneran. Nggak boleh tuh, kata zodiak jadi pembenaran kita untuk berfoya-foya.

Nggak boleh juga, jadi menutup daftar list calon suami/ istri ideal hanya karena alasan zodiak. Sifat seseorang mungkin seperti yang disebut oleh zodiak, tapi kan lingkungan mempengaruhi juga kan?

Permasalahan lainnya, “… mengejar kepastian pun sering melahirkan kerentanan lebih besar (dan lebih buruk)” ,- Mark Manson, “Seni Bersikap Masa Bodoh” halaman 155

Seperti contoh diatas, hanya karena kita membaca zodiak keuangan kita akan baik-baik saja di minggu ini, maka kita santai saja belanja ini itu, tanpa perhitungan. Yang pasti dari tindakan ini ya cuma satu kan, kita bangkrut. 😀😀😀

Jadi, dibanding dengan membaca zodiak, bagaimana kalau mencoba untuk “memeluk ketidakpastian saja.”  Manusia boleh membenci ketidak pastian. Tapi perlu diingat, ketidak pastian itu justru membuat kita tumbuh.

Contoh mudahnya, ketika kita tidak pasti besok kita masih hidup atau tidak, maka kita belajar untuk sholat dengan khusuk.

Kita nggak pasti apakah 10 tahun ke depan kita masih kerja atau tidak, kita pun lalu belajar investasi, belajar mengendalikan nafsu belanja, belajar ini dan itu, … yang akhirnya tanpa sadar, kita pun telah menjadi baru dan menjadi pribadi yang lebih bijak. Keren kan?

Oya, kalau menurut Sahabat Pembaca RPB, kira-kira apa ya, yang jadi alasan orang untuk membaca zodiak? Urun rembug di kolom komentar, yuk.

Show 1 Comment

1 Comment

  1. kayane aku nulis ini habis kita ngobrol-ngobrol di grup itu. Dan ndilalah mbak Arin (cancer) sama siapa ya, yang Leo bilang gitu. yo wis ta, tak tulis wae he he he

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *