Malam ini, saya baru saja menonton sejenak diskusi kontroversi Miss World dan aneka Miss-Miss yang lain pada acara mata Najwa, Metro TV.
Menghadirkan 3 tokoh. 1 dari PBNU, Panitia serta Wamen Kertrans sebagai narasumber, Diskusi ini mempertanyakan opsi keberatan dan tidak setuju beberapa tokoh, yang kebanyakan dari Islam (I’m not perfectly sure about this, for some others my non muslim friends also not agree about this event) tentang di adakannya kontes Miss World di Indonesia.
Dengan alasan eksploitasi dan kapitalisasi kecantikan perempuan, diskusi pun memanas saat menurut panitia dan sang Wamen, ajang tersebut adalah salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas ekonomi kita.
Melihat alasan kedua narasumber itu saja sudah jelas jika. lagi-lagi, wanita menjadi komoditi pemasaran “sebuah produk”. Masalah seperti ini sesungguhnyalah telah mengemuka sejak lama. Tidak hanya pada ajang kontes kecantikan seperti Miss World, namun juga dalam pelbagai iklan yang sebetulnya bukanlah untuk konsumen wanita. tengoklah iklan rokok, iklan cat tembok dan masih banyak iklan yang esensinya sebetulnya bukanlah untuk peningkatan kwalitas hidup seorang wanita.
Bagi saya pribadi, seorang wanita dapat dikatakan sebagai Miss World, apabila ia dapat memberikan manfaat kepada sesama, terlepas bagaimana bentuk tubuh atau pun wajahnya. Bagi saya pribadi, (sekali lagi ini adalah opini pribadi), seorang Putri Herlina yang tidak memiliki dua tangan namun sanggup membahagiakan dan merawat anak-anak berkebutuhan khusus dengan penuh kasih sayang adalah lebih layak sebagai kandidat Miss World dibanding beberapa putri yang melenggak-lenggok di atas catwalk pada ajang Miss World.
Look, How beautiful she is! |
semua gambar PutriHerlina dari sini |
Saya tidak berharap jika ajang semacam Miss World akan dihapuskan di Indonesia, namun saya bermimpi semoga ajang tersebut, tidak menjadikan kecantikan sebagai kriteria kemenangan. namun lebih kepada brain and behaviour saja. Sungguh, masih banyak sekali putri-putri Indonesia, yang karena kiprahnya dalam membantu sesama, sangatlah cocok sebagai kandidat Miss World
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ya, mbak, masih banyak Miss World yang lebih layak di luar sana yang lebih patut kita hargai kiprahnya bagi sesama.
ahhh bodoh amat perempuan yang ngaku pintar tapi mau dieksploitasi tubuh dan rupanya, miss Herlina I miss You! Big Hug for you!
hmmmmm saya juga gak setuju dengan miss miss an hehe
perempuan mau aja di pakai alat bussnis ya ๐