d’BCN, Tempat Membangun Bisnis dengan Modal Kecil


Huahhh… akhirnya saya anggota d’BCNers juga… Apaan si? Itu, tu, perkumpulan members Oriflame yang ditujukan untuk memantu downline mereka mencapai tujuan bisnisnya bersama Oriflame. 

Dah lama banget kenalan sama Oriflame. Kenal prooduk dan pake juga. Tapi, ga pernah kepikiran untukk terjun di dalamnya, tupo-nya yang bisa ampe 600 rebay tu… uh uh, enggak banget deh!
Hanya saja,  setelah “dikembalikan” ke dunia nulis oleh Dik Lis Dhaniati, eh, doi ngenalin juga dengan d’BCN.
Dia bercerita bagaimana kerennya d’BCN membangun dan membantu para downlinenya membangun bisnis mereka. Ga hanya sekedar menyuruh tupo dan rekrut, tapi detil langkahnya juga dibagi disana. 
Hmm… boljug ni, pikir saya. Tapi, waktu itu masih males mau gabung. Karena asli, saya bukan seorang perekrut yang baik.
Nah, gegara dapet order web content tentang Oriflame saya pun jadi sukaaaa banget dengan d’BCN. Waktu asik ngoprek product knowledge Oriflame, ketemu video presentasi Nadia Meutia (iye… Nadia yang penyiar ituuuhh). Ih, doi seger banget ya pikir saya. Jadi kalo kita bisa tampil sehat, cantik plus dapet penghasilan, why not? Jadi, Bismillah, I am sign in to Oriflame.
Masuk deh, ke grup privat para d’BCNers. Langsung ketemu sama upline Ibu Astriani Karnaningrum. Baca E-OOm mbak Aisyah, upliner juga, yang berbunyi kira-kira begini, “Ayo, setelah menetapkan tujuan yang ingin dicapai, ceritakan apa yang menjadi kelebihan dan kekuranganmu sama upline-mu; biar dibantu sama mereka untuk meraih impianmu”.


Yup, bener banget, Oriflame, memang MLM, tapi disini juga diajari membangun bisnis dari zeroo banget. Salah satunya, ya itu, mengenali bakat dan kelemahan kita. Seperti seorang Wympy Diocta Koto, katakan, bahwa berbisnis haruslah disesuaikan dengan bakat atau talent kita.
Menjadi entrepenuer itu ga gampang, dan pasti akan terasa berat jika tidak sesuai dengan bakat kita. Bekerja tidak sesuai dengan bakat saja sudah sulit, apalagi berbisnis. 
Nah, begitu pula di Oriflame, dengan menceritakan apa kekurangan dan bakat kita, upline akan tahu jalan mana yang bisa kita tempuh untuk menuju tujuan kita. 
Selayak kita sudah sering dengar di MLM biasanya para membernya diminta untuk memakai produk dalam keseharian mereka.Tujuannya selain agar mudah menawarkan kelebihan produk kita juga bisa membangun brand dari produk yang kita jual. 
Masih mengutip tips bisnis dari seorang Wempy, CEO Wardour and Oxford, Konsultan Pengembangan Bisnis Internasional; setelah bakat, membangun Brand adalah penting bagi bisnis yang dimulai dari Nol.
Dengan melekatkan Brand produk pada diri kita, orang akan tahu, seperti apa si, pasar produk kita, apa keuntungan yang akan mereka peroleh dengan menggunakan produk kita dan lain sebagainya.

Meet Mr. Wempy Dyocta Koto

Langkah dasar selanjutnya menurut Wempy adalah menuliskan dengan detil apa yang ingin dicapai.Mulai dari yang besar, dan terus dibagi hingga tujuan per bulan jika perlu, harian. Dengan memasang target, hari ini mau apa, bulan depan mau kemana, apa saja resiko dan langkah antisipasinya. Target juga perlu dituliskan, selain agar mudah diingat, ini akan menjadi afirmasi bagi pikiran kita. 

Langkah terakhir adalah memiliki panutan dalam bisnis. Nah, kalo ini sih, Insya Allah d’BCN sudah menjadi kendaraan yang tepat. Semua upline yang telah sukses, bisa dikorek kisah dan perjuangannya untuk sampai pada posisi mereka sekarang. 
So, jika melihat semua tips dari Wempy Diocta diatas, sepertinya jalan sukses ke tujuan saya Insya Allah sudah terbuka lebar. What I need is simply making move, be strong and keep spirit. Ya, semoga Allah meridhoi dan mempermudah tujuan saya untuk memiliki Rumah Impian saya di tahun 2015 nanti. Amiien. 
(Again, Pray a Luck for me, yach, not wish he he he).


 Rahayu Pawitri
 Web Contenct Writer, d’Bcners




Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *