Ciri Pengguna Kartu Kredit Emosional dan Ide untuk Mengatasinya

kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan emosi

Last Updated on: 26th October 2023, 01:10 pm

Saat sedih, apakah belanja adalah obat yang paling manjur untuk Anda? Atau semangat Anda biasanya kembali setelah pergi hang out bersama teman atau keluarga? Berhati-hatilah, bisa jadi, Anda tipe pengguna kartu kredit emosional.

Pengertian Pengguna kartu kredit emosional dan bagaimana mengatasinya

Pengguna kartu kredit emosional adalah mereka yang biasa memenuhi kebutuhan emosi sesaatnya, dengan membelanjakan sisa limit kartu kreditnya. Tentu saja, kebiasaan ini berbahaya, karena kartu kredit tidak digunakan untuk transaksi yang benar-benar dibutuhkan, namun sekedar pelampiasan saja.

Tips menghentikan kebiasaan menggunakan kartu kredit sebagai pelampiasan

1. Cari cara lain untuk melampiaskan emosi

Niatkan diri Anda untuk berubah. Carilah cara untuk melampiaskan perasaan tanpa harus menggunakan kartu kredit. Terapi belanja hanya akan membuat Anda semakin bergantung pada kartu kredit, dan,pada kenyataannya, Anda akan semakin nelangsa saat kewajiban membayar tagihan datang.

2. Sesekali tidak kompak belanja, boleh kan?

Penggunaan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan emosi juga bisa datang dari hubungan pertemanan, misalkan khawatir disebut “tidak kompak” karena tidak bersedia hang out, mengenakan baju/ tas satu tema atau serba sama, dan lain sebagainya.

Seharusnya kompak dalam pertemanan, tidak berarti kompak juga dalam jumlah tentengan belanjaan. Jangan sampai Anda menggesek kartu kredit hanya karena perasaan “demi teman”.

Buang jauh-jauh pikiran ingin tampak memiliki uang sebanyak teman-teman Anda dengan cara hang out di tempat yang sama atau menenteng tas belanjaan sebanyak mereka.

kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan emosi

Toh, kenyataanya Anda tidak benar-benar tahu situasi keuangan mereka bukan? Jadi, bijaksanalah, belajarlah untuk nyaman dengan berapapun uang yang Anda miliki.

Kawatir teman menertawakan kebiasaan baru Anda? Katakan saja, bahwa saat ini Anda sedang berencana untuk investasi, sehingga barang-barang di toko langganan terlihat tidak menarik lagi.

Teman yang baik pun seharusnya akan menghormati keputusan keuangan Anda.

3. Jangan mudah percaya iklan

Iklan kartu kredit dibuat agar Anda percaya bahwa kartu kredit bisa menyelesaikan semua persoalan Anda.

Saat Anda mengalami bad hair day, mungkin mereka menyarankan “Pergilah ke Spa, dan nikmati diskon khusus Anda!”

Mungkin di saat itu Anda hanya akan menghabiskan beberapa ratus ribu, namun pecayalah, di akhir bulan saat tagihan datang, jumlahnya bisa membuat Anda tercengang.

4. Jangan berbelanja hanya karena Anda sedang windows shoppping

Windows shopping kini tidak hanya bisa dilakukan di mall atau departemen store, dirumah Anda pun kegiatan ini bisa dilakukan untuk membunuh waktu atau rasa bosan.

Namun sebelum Anda memasukkan nomor kartu kredit atau Paypal Anda, tanyakan dua kali apakah benar-benar membutuhkan barang tersebut?

5. Jangan berbelanja saat merasa sedih atau stres

Waktu paling tidak aman untuk berbelanja adalah saat Anda merasa sangat emosional. Anda bisa saja lepas kontrol dan baru sadar saat tagihankertu kredit sampai di rumah.

Jadi, bila sedang dalam suasana hati yang tidak baik-baik saja, lebih baik kunci atau tinggalkan kartu kredit Anda di rumah. Lebih baik berjalan-jalan di taman atau gunakan waktu untuk mengerjakan hobi sebagai obat untuk rasa galau yang sedang Anda rasakan.

Ulasan di atas tidak bermaksud melarang Anda “berteman” dengan kartu kredit. Hanya saja, gunakanlah kartu kredit sebagaimana fungsi awalnya, yaitu alat pembayaran non tunai yang lebih praktis.

Bagaimanapun, kita tetap harus mengembalikan dana yang berada dalam kartu kredit tersebut. Jadi, gunakanlah dengan bijak berdasar kebutuhan Anda, bukan berdasar emosi Anda.

Disclaimer: Artikel ini pernah terbit di blog uangteman[dot]com selama periode 2013-2022. Diunggah kembali di blog ini untuk keperluan contoh kepenulisan dengan beberapa perubahan.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *