Sangatlah penting untuk menentukan tujuan keuangan sebelum mulai menyusun budget |
Sejak ikut temu blogger bersama SunLife Indonesia bulan Agustus lalu, saya bener-bener lebih serius untuk mengelola keuangan. Tidak hanya karena ingin masa depan keuangan saya #lebihbaik, tapi berusaha menerapkan tips-tips mengatur keuangan juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab saya.
Sebagai penulis konten yang juga membuat artikel keuangan, saya berusaha membuat apa yang saya tulis tidak hanya sebagai pengetahuan, namun juga karena saya telah melakukannya. Bagi saya, sebuah tulisan yang saya sendiri pernah mengalami, tentu lebih “bernyawa” daripada hanya sekedar comot sana, comot sini, apalagi hanya splitting words aja.
Jadi, saat mendapat jatah untuk menulis bagaimana membuat perencanaan keuangan untuk masa depan cerah dan kesejahteraan yang #lebihbaik, saya mencoba menerapkan terlebih dahulu pada pengelolaan keuangan saya. Alhamdulillah,cukup sukses, dan cocok banget untuk saya.
Cara mengelola keuangan dengan mudah
Sumber gambar twitter.com |
1. Tentukan tujuan keuangan
Ada dua hal penting yang ingin saya capai di beberapa tahun ke depan, yaitu memiliki rumah pribadi, dan mampu membayar biaya masuk sekolah Hana. Selain itu ada juga rencana untuk mengganti beberapa perabot rumah yang sudah rusak, plus mengganti perangkat bantu kerja saya, yaitu tablet dan printer.
Waktu masing-masing rencana tersebut hendak diwujudkan, juga mempengaruhi pertimbangan kami.
Berangkat dari kedua tujuan itulah, saya mulai mengatur budget bulanan saya. Tentu saja besar masing-masing biaya dari tujuan diatas juga sudah kami perhitungkan.
2. Tentukan budget
Karena rencana untuk memiliki rumah pribadi merupakan rencana terbesar kami, maka kami sepakat untuk menyisihkan 20% penghasilan. Dan barulah sisa dari penghasilan potong 20% itu kami bagi dengan prosentase seperti gambar di bawah ini.
Rumus dasar perencanan keuangan ala Safir Senduk |
3. Catat pemasukan dan pengeluaran setiap hari
Orang bilang, salah satu kunci sukses untuk mengatur keuangan pribadi adalah mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Sayangnya, justru hal yang satu ini yang paling malas untuk dilakukan oleh semua orang.
Terus terang, saya sendiri juga malas bila harus mencatat detil-detil pemasukan dan pengeluaran semacam itu. Tapi ngga berarti saya tidak berusaha.
Untuk itu saya membuat catatan pemasukan dan pengeluaran sesederhana mungkin; yang mudah dilakukan dan mudah pula di update. Mula-mula saya memakai lembar catatan pengeluaran yang saya print dari beberapa situs keuangan, sampai menggunakan buku kas yang banyak tersedia di toko.
Tapi kendala masih saja ada. Kadang males bolak-balik nyatet, menunda-nunda membuat catatan… Hasilnya, kosong deh tabel, buku kas atau lembar-lembar expense notes yang sudah saya buat.
Give up? No way, lah… Musti cari cara lain.
Beruntung sebulan terakhir ini, saya menemukan cara yang praktis, yaitu menggunakan aplikasi perencanaan keuangan yang banyak disediakan oleh toko-toko aplikasi seperti Google Play Store, Windows, atau Apple Store.
Mengatur keuangan menjadi lebih mudah dengan aplikasi keuangan |
Nah, berhubung saya lebih banyak pakai android, maka saya pilih Expense Manager dari Money Tower sebagai salah satu cara untuk merencanakan serta mengatur masuk dan keluar uang.
Dengan aplikasi ini saya nggak perlu lagi membagi post pengeluaran atau post yang lain dalam beberapa amplop, karena setiap budget langsung terlihat pada aplikasi; berapa persen budget yang sudah terpakai, serta berapa persen yang tersisa. Jadi, bisa langsung mengontrol diri, bila memang budget pada post tertentu sudah habis atau malah minus.
Budget mudah dilihat, sehingga pengeluaran mudah terkontrol |
Selain harus mampu mengatur keuangan dari penghasilan saya, sebagai ibu rumah tangga, saya juga dituntut untuk mampu mengatur keuangan keluarga. Nah, aplikasi Expense Manager memiliki fitur account terpisah, sehingga saya juga mudah untuk mengontrol keuangan rumah tangga.
Pengeluaran dari sumber berbeda mudah juga untuk dikendalikan |
Bagaimana, mudah bukan? Semua cukup dalam satu genggaman.
4. Jangan lupakan dana darurat dan dana cadangan
Dua hal ini, jangan pernah dilupakan. Meski hanya 100 ribu, disiplinlah untuk menyisihkan dana darurat dan dana cadangan setiap bulan. Manfaatnya benar-benar terasa ketika kita mengalami kesulitan keuangan.
Saya sendiri memilih menggunakan celengan untuk menyisihkan dana darurat. Dan ketika jumlahnya sudah setara dengan 1 gram emas pada bulan berjalan, saya keluarkan untuk dibelikan emas. Saya memilih emas karena produk investasi ini termasuk mudah untuk dicairkan sekaligus mampu melindungi nilai uang itu sendiri.
Untuk dana cadangan, saya juga menyisihkan setiap bulan. Tidak banyak jumlahnya, sekitar Rp100rb juga. Tapi untuk post yang satu ini, saya bisanya menyimpannya dalam bentuk tunai, karena memang tujuannya adalah untuk cadangan jangka pendek.
Masalah yang biasa muncul dalam mengatur keuangan pribadi dan cara mengatasinya
1. Saat post pengeluaran tak sesuai dengan kenyataan
Mengatur keuangan pribadi memang susah-susah gampang, kita musti tahu dengan detil hal apa yang harus menjadi pengeluaran utama, dan mana yang termasuk kategori ingin saja.
Seperti situasi beberapa bulan lalu, saat harga-harga melambung tinggi mengikuti dolar yang sedang menguat posisinya, mau tak mau, saya harus fleksibel dengan post yang selama ini saya buat. Budget pun saya revisi kembali dan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun tetap hal-hal utama seperti hutang, asuransi, dan dana pendidikan anak tidak boleh terabaikan.
Ketika dalam situasi sulit, saya memilih untuk mengurangi beberapa post belanja, misal pengeluaran untuk jajan cemilan, atau berhenti dulu dari nonton streaming drakor guna menghemat pulsa internet.
Satu yang pasti, sebisa mungkin kami menjauhi hutang untuk menutupi kebutuhan konsumsi. Coba lihat prosentase diatas, post membayar hutang adalah 30%, andai kita tidak ada hutang atau cicilan, kan post tersebut bisa untuk investasi.
Namun, bila cara diatas tetap tidak bisa menutupi kekurangan budget, maka saya memilih untuk menggunakan pos dana cadangan, dengan catatan, kejadian naiknya pengeluaran hanya terjadi selama 1-3 bulan saja. Jika lebih dari itu, hmmm…itu artinya saya harus mencari penghasilan tambahan bukan?
Sumber gambar: twitter.com |
2. Susah untuk menabung
Masalah ini juga termasuk masalah bagi banyak orang. Iya, budget nabung sudah dibuat, tapi jumlahnya tidak pernah bertambah dari bulan ke bulan.
Entah untuk membeli barang impian yang sedang diskon, mengajak keluarga refreshing, atau hal lainnya.
“Ah, bulan depan juga bakal dapat gantinya” biasanya itu yang menjadi alasan untuk melanggar rencana keuangan yang sudah dibuat. Saya pun dulu juga mengalami.
Tapi karena sekarang, saya ingin kondisi keuangan saya #lebihbaik, demi masa depan cerah dan kesejahteraan keluarga, saya berusaha untuk serius menabung.
Caranya, saya potong budget tabungan di awal bulan, dan langsung saya transfer ke rekening terpisah. Untuk tabungan yang memang sudah direncanakan pengeluarannya (misalkan dana masuk sekolah Hana, dana lebaran), saya memilih memanfaatkan fasilitas debit langsung dari bank untuk menyimpan ke tabungan rencana.
Cara ini sangat membantu saya agar post tabungan tidak terganggu dengan post-post lainnya.
Oya, bila Sahabat Rumah Hana termasuk tipe sulit menabung, coba deh gunakan cara tersebut. Dijamin post tabungan Sahabat akan aman dan terus meningkat.
3. Post asuransi ternyata tidak mencukupi untuk premi
Terus terang, saya mengalami hal ini, post asuransi saya ternyata tidak mencukupi untuk membayar premi setiap bulannya. Hal ini terjadi karena kesalahan saya dulu yang hobi menunda mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin. Akibatnya, saya harus mau untuk membayar premi yang lebih besar (tak apalah demi kesejahteraan masa pensiun, kan?)
Solusinya, saya mencoba untuk mencari penghasilan tambahan dan hasilnya memang hanya untuk membayar premi asuransi. Karena namanya hanya penghasilan tambahan, pendapatannya pun tak pasti. Jadi, saya mengikuti saran Pak Safir Senduk saat kami ngobrol via email; yaitu mengambil premi asuransi secara berkala; 3, 6, atau malah setahun sekali.
Nah, itu dia cara saya mengatur keuangan pribadi dengan mudah. Cukup dengan memanfaatkan aplikasi keuangan untuk mengontrol pengeluaran, debit langsung untuk tabungan, menghindari hutang dengan cara mencari tambahan penghasilan.
Satu bulan pertama memang agak berat, tapi di bulan berikutnya, semua terasa lebih mudah.
Dengan direncanakan kondisi keuangan Insya Allah akan #lebihbaik. Kita pun puas karena pada akhirnya bisa mencapai tujuan keuangan seperti yang kita inginkan tanpa harus menambah post hutang.
Bagaimana dengan Sahabat Rumah Hana, punya tips perencanaan keuangan yang mudah juga?
betul itu Mak, konsisten dan disiplin itu kunci kesuksesan dalam segala hal.
Dulu saya juga ga konsisten Mak, karena rencana yang dibuat terlalu muluk-muluk. Misal udah tahu hobi ngopi sehari 2 kali, tapi bikin budgetnya cuma ngopi dua hari sekali, jadinya malah ga kuku he he he. Makanya nyari cara gimana biar bisa mudah dan praktis. Alhamdulillah setelah dengan aplikasi ini semua jadi lebih mudah dan praktis. Untuk yg gold edition malah bisa download bentuk csv-nya; jadi tinggal print, beres dah.
Kuncinya harus konsisten mak, bolak balik bikin rencana keuangan tapi kalah sama malesnya hehehe
Mangga, mangga, mau yang berbayar atau yang gratis, sok lah. Nuwun ya, sudah menyempatkan mampir di Rumah Hana
Wajib dicoba mbak, ha ha ha . Salam kenal juga, nuwun sudah mampir di Rumah Hana.
Alhamdulillah bila demikian, mbak. Terima kasih sudah bersedia mampir di Rumah Hana
Mengatur uang memang harus dibiasakan mbak Muty. Terima kasih sudah mampir di Rumah Hana, ya
Jadi pengen nyoba aplikasi nya makk…
Dompet jebol mluluu..
Bisa dicoba nih
Saya termasuk tau pencatatan itu penting
Tapi… kok lebih banyak malas x yah?
hehe
Salam kenal
Informasi yang sangat bermanfaat..
Muty baru tau kalau ada aplikasi buat mengelola keuangan pribadi…
ilmunya sangat bermmanfaat bunda… sebagai bekal kelak jadi seorang istri dan ibu untuk anak-anak..
karena masih belajar dan dibiayai orangtua.. saya juga sudah mulai mengamalkan pengelaan jatah perbulan walaupun kadang masih suka berantakan dan tidak sesuai harapan…
sukses ya bunda buat lombanya ^_^
iya, Mak, pakai aplikasi lebih mudah. Cobain deh
Yang penting dalam mengelola keuangan, punya tekad yang kuat dan tidak tergoda ya mak.
Mantep neh ulasannya, pake aplikasi boleh juga ya. Sukses ya buat lombanya.
Saya ga jadi ikutan, inet lola kacida neh.
Bulan ini mulai lagi buat catatan pengeluaran. Mudah2a setia ha2. Belum pakai aplik. Msh pake cara jadul…catat di buku ๐
Bulan ini mulai lagi buat catatan pengeluaran. Mudah2a setia ha2. Belum pakai aplik. Msh pake cara jadul…catat di buku ๐
Aduh, aku nyerah dik, kalau pakai buku, banyak lupanya dari enggaknya. Ujung-ujungnya teng tong … duit dah amblas, ga ngerti buat apa
manteb nih aplikasinya mak, cocok bgd nih bwt aku, soalnya aku kadang bikin sih catatn keuangan gt, tp ya gt, sering ilangnya,
ya, mak, cobain deh, lebih gampang dan nggak muda lupa juga