Bidet Toilet, Macam, dan Cara Penggunaanya

bidet toilet dan cara menggunakannya

Pernah mendengar tentang bidet toilet

Istilah ini mungkin tidak umum terdengar bagi Sahabat RPB, meskipun sebetulnya sudah sangat akrab dengan keseharian kita.  
Bidet toilet merupakan sarana untuk membersihkan diri seusai buang air besar atau kecil. Bentuknya seperti wastafel yang biasanya diletakkan bersebelahan dengan toilet. 
Seperti kita tahu, umumnya masyarakat di belahan bumi barat menggunakan tissue sebagai sarana untuk membersihkan area genital. Tapi cara ini ternyata lebih populer di daerah Amerika dibanding di Eropa. 
Istilah bidet sendiri pertama kali muncul di Perancis. Disebut dengan bidet, karena cara menggunakannya yang seperti saat kita menunggang kuda. 

Aneka jenis bidet toilet dan bagaimana menggunakannya

Saat menggunakan toilet umum, disebelah kanan kita bisanya tersedia kran air yang dilengkapi dengan shower sebagai sarana untuk membersihkan diri. Nah, sarana ini sebetulnya disebut dengan bidet toilet. 
Bentuk bidet ada tiga macam, diantaranya
1. Bidet duduk
Model bidet toilet ini seperti gabungan dari toilet duduk dan wastafel; bentuknya seperti toilet dukuk, tapi lubang pembuangannya seperti mangkuk wastafel. 
Bidet ini umumnya dipasang bersebelahan dengan toilet duduk, dilengkapi dengan kran kecil seperti penyemprot yang dapat diatur tekanan airnya. 
bidet toilet dan cara menggunakannya
Beberapa jenis bidet tidak dilengkapi dengan penyemprot, sehingga pengguna perlu memenuhi bidet dengan air terlebih dahulu, baru kemudian menggunakannya. 
Karena alasan inilah, kadang orang menggunakan tissue terlebih dahulu seusai buang air besar atau kecil, baru kemudian membilas dengan air dengan menggunakan bidet. 
Ya, memang terasa lebih boros, dan sepertinya agak aneh ya, kalau dibayangkan. Tapi begitulah, beda daerah, tentu beda budaya dan kebiasaan kan? 
2. Bidet semprot

Ini adalah jenis bidet yang lebih banyak dijupai di daerah Asia Selatan, Timur Tengah, Finlandia, dan Indonesia. 
Bentuknya biasanya kran yang dilengkapi dengan kepala shower. 

Kelemahan bidet jenis ini, jika tidak hati-hati, malah berpotensi membasahi pakaian, dan menyebabkan lantai basah. Pengguna juga harus memegang dengan tangannya, sehingga resiko kontaminasi tentu lebih besar. 
Tapi keunggulannya, kita dapat mengontrol kekuatan air dengan mudah. Dan tentu saja, tidak perlu mencelukan seluruh area genital kita ke dalam air. 
3. Bidet + WC

Bidet jenis ini menyatu dengan WC, baik WC duduk ataupun jongkok. Kita biasanya akan melihat sebuah pipa kecil yang menyembul dari bagian atas mangkuk WC. 
Pipa inilah yang nantinya akan mengalirkan air guna membersihkan area kemaluan kita. 
4. Bidet eletronik

Akhir-akhir ini, bidet mulai banyak digunakan juga di Amerika. Tapi karena bentuk kamar mandi disana umumnya kecil, maka diciptakanlah bidet yang elektronik. 
Bentuknya bisa berupa feauture tambahan yang dipasang pada toilet biasa, tapi kadang juga sudah merupakan bagian dari toilet itu sendiri. 
bidet toilet dan cara menggunakannya
Cara menggunakannya cukup mudah, pengguna cukup menekan tombol untuk mengeluarkan air. 
Bidet toilet jenis ini banyak juga dijumpai di Jepang dan Korea Selatan, atau hotel-hotel mewah di banyak negara. 

Menggunakan bidet pertama kali? Cek tipsnya, yuk!

Kalau Sahabat RPB baru ketemu bider toilet pertama kali, jangan bingung bagaimana menggunakannya. 
Pertama, amati dulu bagaimana cara air pembilas dialirkan, jadi Sahabat akan tahu kemana arah air mengalir, juga seberapa kuat semburannya. 
Kedua, pastikan juga pakaian yang Sahabat kenakan tidak akan basah jika menggunakan bidet (sangat disarankan untuk melepasnya saja, terlebih jika menggunakan bidet duduk). 
Nah, jika sudah paham bagaimana cara bekerja pembilasnya, Sahabat nggak perlu kawatir lagi, bagaimana menggunakannya dengan benar. 
Oya, bidet toilet ini memang tidak umum di Indonesia, tapi banyak digunakan di luar negeri seperti negara-negara eropa, Jepang, dan Korea. Jadi, tidak ada salahnya, jika Sahabat mengetahui bagaimana cara kerja bidet toilet, agar tidak bingung saat travelling nanti. 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *