Benarkah Lulusan Sekolah Kejuruan Tidak Perlu Kuliah?

Tang, ting, tung … 63 notifikasi WA baru saja masuk ke handphone saya.

Begitulah sudah beberapa hari terakhir, aplikasi chat saya yang satu ini selalu ramai. Ada grup baru disana, grup alumni Sekolah Menengah Teknologi Pembangunan (STEMBA) angkatan 20. Sebuah sekolah kejuruan dengan dua jurusan Teknolohi Hasil Pertanian dan Agronomi.

Saat kemarin membaca bahwa tantangan post hari ketiga dari “One Day One Post” adalah sekolah kejuruan, iseng saya bertanya kepada teman-teman, benarkah lulusan sekolah kejuruan tidak perlu kuliah atau bersekolah ke jenjang perguruan tinggi?

Anggapan bahwa sekolah kejuruan adalah salah jalan menuju dunia kerja memang sudah lama terdengar. Bahkan jujur, saya dan sebagian besar teman-teman masuk ke STEMBA juga dengan motivasi yang sama; agar bisa segera memperoleh pekerjaan tanpa harus melalui bangku perkuliahan.

Pikiran kami dulu sederhana, tidak ingin lebih lama membebani orangtua, terlepas apakah STEMBA adalah sekolah dengan bidang dan minat yang sesuai untuk kami.

Saat itu STEMBA memang memiliki tingkat penyerapan lulusan yang tinggi. Hampir setiap angkatan terserap masuk ke dunia kerja. Bahkan salah satu produsen makanan terbesar di negeri ini, para quality dan assurance-nya diisi oleh lulusan dari STEMBA.

Tapi apakah para alumni STEMBA tersebut benar-benar tidak menempuh perguruan tinggi? Sepengetahuan saya tidak. Kebanyakan dari teman-teman saya juga melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Mengutip salah satu teman yang kebetulan juga salah seorang profesional pada sebuah flavour house, IFF,

Sekolah kejuruan memang bagus menempa mental dan wawasan calon karyawan/ ti di pabrik atau kantor; akan tetapi, terkhusus di perusahaan asing, itu belum cukup (pengetahuan/ ilmu lulusan sekolah kejuruan). Persaingan sangat ketat dan perusahaan biasanya lebih memperhatikan lulusan S1 dalam jenjang karier. Bahkan sekarang mereka lebih menyukai S2 dan S3 atau lulusan luar negeri. Waktu selalu membawa perubahan dan hal ini akan terus berganti dari tahun ke tahun – Sri Oka Timuryani.

Hal senada juga diamini oleh kawan yang sekarang bekerja di sebuah perusahaan makanan. Lulusan S2, S3, atau malah luar negeri, kini menjadi tambahan pertimbangan untuk jenjang karier seseorang.

Bagaimanapun juga, kuliah atau tidak kuliah, seseorang memang wajib terus meng-update, mengikuti perubahan jaman; tidak ada pilihan untuk mundur jika memang ingin terus maju (blogger juga gitu kan?). Terlepas apakah ia menempuh pendidikan menengah atas di sekolah kejuruan atau tidak.

Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, terutama untuk Sahabat yang sedang mempersiapkan diri ke menghadapi dunia kerja atau para orangtua yang sedang mempersiapkan masa depan putra-putrinya.

rahayupawitri_sekolahkejuruan
Belajar memang harus sepanjang masa,
terlepas apakah Anda lulusan sekolah kejuruan atau tidak.
(pic. source: pixabay.com)
Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *