Asslamualaikum, selamat sore Sahabat,
Ngobrolin tentang ibu baru lagi yuk. Saya ada cerita ni saat saya menjadi ibu baru.
Suatu sore, rumah kami kedatangan pengurus arisan RT, Beliau menanyakan mengapa ibu saya tidak pernah terlihat datang ke arisan. Ya, memang sejak Hana lahir ibu memang mundur sejenak dari aktivitas rutinnya selama ini. Pengajian senin, minggu pagi, sampai arisan RT dan RW pun tidak lagi Belaiu hadiri. Alasanny sederhana, karena saya belum bisa mengurus dan memandikan si kecil Hana. He he he
Sebagai anak tunggal, tentu saja saya belum pernah mengasuh seorang adik, apalagi memandikan dan menggendong bayi. Karena itulah ketika Hana lahir, saya kalang kabut setengah mati. Oke, semua teori memang sudah di kepala, hapal malah, tapi prakteknya …. Sudahlah, malu ceritanya.
Wajar, jika Hana tak pernah bisa tahan lama bila saya gendong. Kalaulah menangis karena ingin di gendong, maka tangisnya tak akan kunjung berhenti. Beda ketika badannya merasakan tangan ibu saya, tangisnya pun langsung berhenti, dan dia meringkuk nyaman di bawah ketiak ibu saya. Ah, … emak mana yang nggak akan iri coba?
Menggendong bayi baru lahir memang bisa menakutkan bagi ibu baru; kawatir gendongan kita malah membuatnya terkilir, jatuh, dan lain sebaginya.
Stoller memang bisa menjadi pilihan, tapi stoller sendiri tak selamanya nyaman untuk bayi. Bahkan, seperti di kutip dari situs boba.com, membiarkan bayi pada stoller terlalu lama, bisa mengganggu pertumbuhan kepala dan tulang belakangnya. Selain itu stoller juga bisa mengurangi bonding antara ibu dan anak.
Karena itulah, trend menggendong bayi kini kembali banyak disarankan oleh para ahli sebagai salah satu cara untuk mempererat ikatan orangtua dan anak.
Memilih gendongan bayi yang tepat untuk ibu dan anak
Bayi sesungguhnya sangat menyukai lingkungan seperti saat ia di perut ibunya, mendengar detak jantung ibu, merasakan kehangatan kulit dan juga bau ibu. Dan menggendong bayi, dianggap salah satu cara untuk memberi kenyamanan pada bayi.
Tapi kemudian masalah lain muncul. Keluhan sakit pinggang pada ibu, pegal-pegal di tangan, hingga canggungnya ibu baru menggendong bayi mulai menjadi daftar mengapa ibu terkadang enggan menggendong bayinya yang baru lahir.
Masalah diatas sebetulnya bisa diatasi dengan memilih gendongan yang lebih praktis, dan membagi beban ibu ke seluruh tubuh, dan tentu saja membuat bayi nyaman dalam dekapan ibu.
Misalkan dengan memilih gendongan model backpack, yang akan membantu membagi beban ibu tidak hanya dipinggang dan salah satu pundak, tapi merata di kedua pundak.
Sayangnya, model seperti ini membuat berat bayi bertumpu di selangkangan bayi. Tentu saja selain tidak nyaman, menggendong bayi dengan cara ini akan meningkatkan potensi Hip Dysplasia (dislokasi panggul) pada anak. Aturan tepat memilih baby carrier atau gendongan bayi, haruslah nyaman dan memberikan topangan baik untuk anak.
i-Angel, gendongan bayi aman dan nyaman untuk ibu dan bayi
Oya, saat kemarin kenalan uPang Sterilizer, Balitakita juga mengenalkan i-Angel sebagai alternatif gendongan bayi.
Uniknya, i-Angel ini dilengkapi dengan dudukan bayi, sehingga saat digendong, bayi tidak dalam posisi digantung, tetapi selayak duduk di pangku orangtua atau di tempat mainnya.
Dudukan bayi pada i-Angel yang membuat bayi aman dan nyaman saat digendong |
Cara menggendong bayi baru lahir dengan i-Angel |
Aneka gaya menggendong dengan i-Angel |
Saya jadi berandai-andai ni, seandainya i-Angel ada dari jaman Hana kecil dulu, mungkin ibu saya nggak perlu lagi merasa galau meninggalkan saya dan Hana sendirian. Hmm … beruntunglah mahmud-mahmud jaman sekarang, segala sesuatu tersedia dengan lebih mudah; daftar perlengkapan bayi wajib seperti sterilizer dan gendongan kini tersedia dengan ragam pilihan dan hadir dengan teknologi yang lebih disempurnakan.
aku juga lagi mimpiin punya I-angel meskipun harganya ruar biasa haha.. tapi pake hanaroo selama ini masih oke sih
Wah..baby carrier-nya bagus ya.. pastinya aman dan nyaman untuk bayi.
Kebetulan adik saya baru saja melahirkan. Bisa dijadikan referensi, nih!
Makasih ya..