Nyeri Otot Setelah Olahraga; Lanjut atau Istirahat?



Weekend kemarin adalah hari pertama saya mencoba sistem olahraga baru. Dan Senin ini, masuk jadwal kedua olahraga. Tapi saya masih agak ragu untuk memasukkan olahraga tersebut ke dalam to do list saya. Alasannya, karena usai sesi pertama latihan kemarin, beberapa bagian otot saya masih terasa sakit. Dan mau lanjut olahraga lagi rasanya kok, beraaatt… banget. 

Jangankan untuk jumping jack, atau squat, untuk bergerak dan bangun dari duduk saja rasanya sakiit banget. Padahal saya sudah istirahat selama dua hari, sesuai dengan petunjuk dalam sistem olahraga yang sedang saya jalani.

Kondisi ini membuat saya jadi bertanya-tanya, kalau otot sakit sehabis berolahraga apakah sebaiknya lanjut atau istirahat dulu, ya?

Di dalam buku petunjuk sistem yang sedang saya coba memang tidak ada petunjuk khusus, hanya diminta istirahat dan gunakan roller foam untuk mengurangi rasa sakit. Sayangnya, di rumah belum punya roller foam nih, malah baru denger kalau ada alat bantu olahraga dengan nama itu. 😀😀😀

Kalau menuruti kata hati, jujur saya pengennya nunggu sembuh dulu. Sayang, sistem olahraga yang sedang saya jalani adalah bagian dari pekerjaan menulis saya; mau nggak mau, the show must go on, karena Mr. deadlion (baca:deadline atau tenggat waktu) biasanya nggak mau ngalah dan mundurin tanggalnya.

Otot nyeri setelah berolahraga, lanjut atau istirahat dulu?

Nyeri otot yang biasa dirasakan sesuasai olahraga, dikenal dengan istilah DOMS atau Delay Onset Muscle Soreness.

Doms atau nyeri otot biasanya terjadi kalau kita berolahraga terlalu keras, mencoba sistem olahraga baru, atau aktif olahraga kembali setelah beberapa waktu berhenti olahraga. 

Dari beberapa artikel kesehatan yang saya kumpulkan, ada beberapa hal yang harus kita lakukan ketika otot kita terasa nyeri setelah berolahraga.

#1. Kenali jenis nyeri otot yang dirasakan

Nyeri otot setelah berolah raga sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan. Karena nyeri ini merupakan pertanda adanya “robekan kecil” pada otot, yang nantinya akan sembuh, dan justru membangun otot yang lebih kuat.

Tapi jika rasa sakit dikuti dengan lebam, rasa seperti terbakar, akan lebih baik jika berhenti berlatih terlebih dahulu dan segera berkonsultasi pada dokter untuk mencegah timbulnya sakit yang berlebih.

#2. Konsumsi protein lebih banyak

Sebuah jurnal kesehatan menyebutkan jika mengkonsumsi minuman berprotein seusai berolahraga lebih baik dibanding dengan minum minuman berkabohidrat.

Selain membantu mengurangi rasa nyeri, minuman berprotein juga membantu terbentuknya otot lebih cepat.

#3. Cari alternatif olahraga lainnya

Okay, otot nyeri memang bisa menjadi salah satu tanda jika otot tubuh bereaksi terhadap olahraga yang kita lakukan.

Tapi, Steve Holfman, pembuat sistem “Old School New Body” berkata jika latihan hingga merasakan sakit berlebih bukanlah hal yang baik. Olahraga yang baik, meskipun itu adalah olahraga weight training” adalah olahraga yang moderate alias tidak terlalu menyiksa tubuh he he he (sometimes I don’t know how to say such terms in Indonesian 😀).

Jadi kalau memang berasa sakit, ya, istirahat saja dulu atau latih bagian tubuh lainnya. Misalnya abdomen jadi terasa sakit setelah crunch kemarin, ya, sekarang latih otot bagian atas atau bagian bawah dulu. Atau bisa juga pilih latihan kardio lain seperti jalan kaki, naik sepeda dan lain sebagainya.

Dari ketiga hal diatas, sepertinya saya akan memilih lanjut olahraga saja deh, meski tidak melanjutkan sistem yang sedang saya review. Mungkin saya hanya akan melakukan aerobik atau sesepedaan saja sama Hana. 😀

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *