Nabung Tepat dan Cermat Tujuan pun Dapat

cara menabung cermat
Menabung Cermat, tujuan Di Dapat (pic. source id.theasianparent.com)

Kalo ketemu dengan situs yang menyangkut masalah keuangan, yang saya cari pertama kali pasti artikel tentang tabungan.

Well, diakuin atau enggak, yang namanya nabung memang selalu menjadi salah satu masalah keuangan terbesar. Ga yang single atau pun double (eh, maksudnya yang dah nikah gitu), tips cara menabung selalu jadi pertanyaan favorit.

“Gimana, sih, biar bisa nyisihin uang?”

“Gimana, sih, cara menabung yang paling gampang?

“Bisa gitu penghasilan minim nabung?”

“Bank yang mana yang paling tepat untuk dijadikan tempat menabung, dan produk jasa mana yang sebaiknya diambil?”

Ga heran kalau akhirnya jawaban untuk pertanyaan diatas pun bejibun. Coba deh, googling, daftar cara menabung mulai dari yang ideal sampai yang termudah ribuan jumlahnya.

Dan saya nih, termasuk salah satu orang yang paling hobi mencoba aneka cara menabung.

Ga berarti saya sudah berlimpah, tapi justru saya ini bukan tipe pengatur uang yang baik. Apalagi kalau sudah ketemu buku yang keren….hadeuh….tahu-tahu saldo dah kosong aja.

Sampai suatu hari pas nge-print tabungan ke bank, saya tertegun melihat angka transferan gaji disana. Wow, jumlahnya lumayan fantatis. But, where all the money gone? Enggak tahu. Pokoknya saldo terakhir amat sangat jauh dari jumlah transferan gaji yang pernah saya terima. Pokoknya, sakitnya tu disini….

Nah, sejak itulah saya mulai nyobain ide dari para pakar keuangan. Mulai yang menyisihkan penghasilan 10-20%, memotong tabungan di awal, menyesuaikan pengeluaran dengan jatah sisa potongan tabungan, sampai nabung diwadah yang transparan, saya lakukan.

Is it work?

Hmm…so so… yang dalam arti banyak gagalnya daripada suksesnya.

Masalahnya, saya nabung, ya nabung aja gitu. Jadinya, waktu mau servis motor, ya nyempil, tabungan. Atap rumah bocor, korek-korek tabungan. Perlu bayar semesteran (waktu itu masih kuliah) ngutip tabungan juga. Ujung-ujungnya, waktu butuh biaya untuk berobat atau lagi pengen pulkam isi saldo sudah 0000000. Hadeuh…

Itulah kesalahan saya. Ga pake tujuan bahwa tabungan itu mau buat apa, alokasinya nanti kemana, pos masing-masing kebutuhan berapa persen, dan seterusnya. Tabungan yang disisihkan akhirnya malah kepakai untuk keperluan darurat atau keperluan lain. Ujung-ujungnya, ya tetep saja saldo tabungan = nol besar.

Pas udah nikah, saya pun mulai mikir, ga bisa dong saya nerusin cara nabung yang gitu-gitu saja, musti ada revolusi keuangan ni (lagi musim revolusi kan, ya?).

Apalagi sebagai istri dan emak, urusan satu ini akhirnya kan juga diminta pertanggung jawaban di akhirat nanti. Belum lagi, masa depan anak yang bisa jadi ga jelas gara-gara emaknya gagal move on dari masalah nabung menabung.

So, saya mulai mencoba membuat daftar, kenapa si, saya perlu mulai menabung? Dan untuk tujuan apa saja saya menabung. Apakah uang tabungan itu nantinya untuk keperluan semesteran (keperluan yang harus dikeluarkan 6 bulan sekali), tahunan, dana cadangan dan dana darurat.

Kalau menurut para ahli keuangan, seharusnya ada pula dana tabungan untuk investasi. Namun dana tabungan investasi, idealnya dimiliki setelah kebutuhan hal dasar kita terpenuhi.

Berhubung rumah yang saya tempati masih bukan milik sendiri, jadi saya tidak memasukkan kebutuhan ini. Sebaliknya saya memasukkan kebutuhan untuk beli rumah ke dalam tabungan berjangka.

Nah, setelah semua tujuan menabung jelas, saya memilih untuk menabung dalam beberapa bentuk.

Aneka jenis tabungan saya. Riweh ga? he he he

1. Untuk keperluan kecil-kecil tapi rutin seperti bayar STNK, atau cadangan biaya service motor, saya pilih menggunakan amplop saja. Disisihkan langsung begitu terima gaji.

2. Untuk keperluan dana darurat dan dana cadangan saya memilih jenis tabungan biasa. Saat ini saya masih menyatukannya. Tapi pengennya si dipisah, karena memang tujuan dana ini berbeda.

3. Untuk keperluan tahunan seperti bayar sewa rumah saya memilih untuk menggunakan tabungan berjangka.

Oya, saya punya jenis tabungan lain, tabungan koin. Mula menabung si, sebetulnya tidak sengaja, hanya mengumpulkan koin sisa belanja. Tapi suatu kali si Hana merengek minta dibeliin lemari sendiri. Ga tahnya pas ngitung-ngitung, jumlah koin yang ada di botol-botol bekas sambel itu cukup untuk membeli satu lemari.

Nabung iseng, tapi bermanfaat

Sejak itu saya ketagihan. Jika biasanya Cuma uang koin itu dibiarkan berserakan, sekarang saya kumpulkan. Toh, nantinya bisa digunakan untuk keperluan membeli mainan Hana, ganti kipas angin atau keperluan lain yang mendadak namun masih dibawah Rp500.000,00. Asik, kan?

Nah, sekarang saya juga sedang mikir untuk menambah alokasi tabungan. Yaitu tabungan untuk rencana beli rumah. Selama ini bisanya saya menggunakan tabungan biasa, namun sekarang ingin gitu menyisihkan dalam tabungan jenis berjangka agar lebih disiplin dan sesuai rencana kapan hendak mulai memiliki rumah sendiri.

Ditambah tahun depan Hana sudah masuk SD. Artinya saya sudah harus sedia uang semesteran dan daftar ulang setiap tahunnya. Dan ga mungkin menggabungkan semua itu dalam satu tabungan berjangka, karena memang keperluan waktunya berbeda-beda.

Beruntung ketemu sama situs keuangan cermati.com. Excite banget waktu membaca menu produk finansial yang bisa kita peroleh infonya disana.

Feature produk finansial di cermati.com

Dengan adanya pilihan 17 bank, dan 79 produk tabungan, saya langsung bisa memilih, musti kemana mewujudkan rencana tabungan saya, serta jenis produk tabungan apa yang tepat.

Dilengkapi dengan kalkulator “Penyaring Tabungan” saya pun lebih mudah untuk menentukan besar uang yang harus disisihkan agar sesuai dengan tujuan menabung saya.

Pilihan “Penyaring Tabungan” di cermati.com

Well, salah satu Pe Er rumah tangga sudah selesai sekarang. Bagaimana dengan Anda, sahabat Rumah Hana; bagaimana cara menabung Anda? Jika masih bingung, cobalah mulai tentukan tujuan keuangan Sahabat. Dan bila bingung dengan produk tabungan apa yang tepat, cobalah mampir ke situs cermati.com, siapa tahu PR untuk masalah keuangan Sahabat juga selesai. So, let,s be smart financial with cermati.com

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati”

Show 1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *