Saya tidak tahu harus menulis judul apa untuk post kali ini. Yang saya tahu, saya menutup tahun 2018 dengan bahagia. Ada perasaan puas, meski itu tidak dalam bentuk materi. Dan hal itu membuat saya lebih meyakini bahwa saya akan lebih baik di tahun 2019 nanti.
Banyak pencapaian “keren” yang saya peroleh di akhir tahun ini; pencapaian yang membuat banyak perubahan dalam hidup saya.
Pencapaian terkeren di tahun 2018
#1. Berdamai dengan masa lalu
Bermula dari sebuah pekerjaan review, saya kenal dengan metode self-healing dari Hawai, Ho’oponopono.
Dulu saya pernah di bully, salah seorang guru malah pernah meramal saya tidak akan pernah sukses dan sanggup menyelesaikan satu pekerjaan pun. Saya juga membawa masa lalu gelap, yang setiap mengingatnya, membuat saya menangis berhari-hari, plus menuntut jawab pada Tuhan, “Kenapa saya harus dilahirkan?”
Dan hal itu membuat saya tenggelam dalam “I am notthing, I am looser” dan seterusnya (can you see how power words here?).
Alhamdulillah, memahami Ho’oponopono membuat saya berdamai (sekaligus dalam proses memaafkan) tiga hal tersebut.
Jurnal-jurnal yang saya buat setiap hari membuktikan, jika saya dapat menyelesaikan pekerjaan. Aktivitas meditasi membantu saya memahami bahwa, berat-ringan masalah adalah bagaimana cara memandangnya. Terselesaikan atau tidak, itupun tergantung bagaimana reaksi saya terhadap masalah tersebut.
Begitu juga dengan “dendam masa lalu”, akhirnya saya bisa menerima, jika semua ini adalah cara Allah mendidik saya. Toh, jika tidak menghadapi semua masalah ini, apa iya saya akan belajar hidup sejauh ini?
#2. Menemukan track produktivitas
Sedari 2013 saya belajar time management, dan nggak pernah sukses. Alhamdulillah, Allah mengijinkan saya bertemu dengan coach Aji. Tips yang Beliau berikan membantu saya menganalisa dimana kesalahan saya selama ini. Bagian ini akan saya ceritakan pada post terpisah.
#3. Bertemu dengan kawan-kawan remote worker
Pernah mendengar tentang remote worker?
Pekerja remote worker adalah mereka yang bekerja dari jarak jauh. Mereka bisa saja seorang freelancer atau pekerja lepas, bisa juga seorang pekerja full time.
Kawan-kawan yang berada dalam grup ini rata-rata adalah para developer (developer digital ye… bukan developer rumah 😀), penterjemah, copy writer, dan masih banyak lagi.
Menyimak pembicaraan, juga cara mereka bekerja memberi saya wawasan baru, diluar sana benar ada kesempatan dan pekerjaan yang bisa dicoba, selama kita mau terbuka.
#4. Akhirnya punya blog bahasa Inggris
Ini sebetulnya merupakan janji lama pada mbak Widi, pemilik blog Mustika Ungu. Beliau sering colek-colek mencari blog berbahasa Inggris, untuk job placement yang diperolehnya.
Sayang, blog berbahasa Inggris masih jarang di Indonesia. Jadi, waktu itu doi colek-colek, mengajak membuat blog berbahasa asing.
Setelah sekian lama ngumpet tiap kali dicolek 😀, akhirnya saya bisa memulaianya juga.
Bermula dari coba-coba promo hosting blog di Dewaweb, akhirnya lahirlah agrowingblog.com, yang rencananya akan menjadi versi Inggris dari rahayupawitriblog.com.
Masih dalam tahap membangun saat ini, artikelnya pun baru ada dua, tapi Insya Allah, seperti namanya, she’s growing soon. 😊
Itulah 4 hal terkeren yang saya peroleh di tahun 2018. Hal-hal yang semula tidak pernah terpikir saya akan mampu melakukannya, ternyata saya bisa membuktikan kepada diri saya, bahwa saya bisa.
Insya Allah, saya memasuki tahun 2019 dengan pandangan dan semangat baru. Alhamdulillah. Sungguh saya bersyukur, bahwa Allah telah menjalankan saya hingga sejauh ini.
Nah, bagaimana denganmu Sahabat, apa pencapaian terkerenmu di tahun 2018?
Wah pencapaian yang sangat luar biasa kakak, tetap semangat ๐
Nuwun mbak-e. Jenengan gimana mbak, apa pencapainp terkeren mbak Nisa di tahun 2018?