Last Updated on: 8th May 2023, 02:54 pm
Sebagai seorang freelancer, sudahkah teman-teman menyiapkan dana cadangan? Bagaimana jika menyiapkannya dengan membangun passive income?
Seperti kita semua sudah sadari, salah satu syarat wajib seorang Freelancer adalah punya self-management, terutama kemampuan mengatur waktu dan keuangan. Sifat pekerjaan Freelancer yang “tidak pasti” menuntut Freelancer agar mempunyai cukup persiapan saat kondisi darurat dan masa depannya (saat pensiun). Karena itu, wajib bagi seorang Freelancer untuk memiliki dana darurat, dana kesehatan, dan tentu saja dana pensiun.
Sayangnya, menyiapkan ketiga dana tersebut tidak mudah, terlebih bagi seorang Freelancer. Penghasilan Freelancer yang tidak pasti, namun harus memenuhi kebutuhan yang “pasti” (tagihan bulanan, kebutuhan sehari-hari, dan lainnya), biasanya membuat Freelancer mengesampingkan kewajiban menyiapkan dana darurat, kesehatan, dan pensiun.
Jika ingin tetap memenuhi kewajiban ketiga dana tersebut, maka para pekerja lepas ini perlu bekerja lebih keras.
Hanya saja, kadang hal ini pun tidak mudah dilakukan. Bagaimanapun waktu pekerja Freelance juga terbatas, hanya 24 jam. Dan setiap jamnya, tidak mungkin diisi dengan kerja, kerja, dan kerja agar kebutuhan dana-dana tersebut terpenuhi.
Salah satu cara yang bisa seorang Freelancer lakukan, adalah mulai membangun sumber pendapatan baru melalui passive income.
Cara menyiapkan dana cadangan dengan passive income
Apa yang ada dibenak Sahabat RPB bila mendengar tentang passive income, MLM? Padahal mendapatkan passive income tidak selalu harus dari MLM, lho. Ada banyak cara untuk mendapatkan pendapatan pasif, terlebih jika profesi Sahabat saat ini adalah seorang Freelancer.
Passive income umumnya diartikan sebagai penghasilan sampingan. Tapi sebetulnya passive income adalah penghasilan yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sedikit tapi memberikan hasil yang memuaskan.
Tanggal 21 Mei kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti event Xpreneur Summit Indonesia 2022 dengan tema Wealth Automation. Acara yang diisi oleh banyak ahli bisnis ini bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada peserta,- karyawan, profesional, Business Owner, konsultan, dan Freelancer,- agar dapat menciptakan dan mengembangkan bisnisnya melalui pendapatan pasif.
Xpreneur Summit 2022 kali ini diisi oleh banyak praktisi bisnis dan trainer, seperti
- James Gwee, Sales Xpert & Indonesia’s Favorite Trainer & Seminar Speaker
- Tom MC Ifle, Indonesia’s #1 Business Coach & CEO of Top Coach Indonesia
- Sunil Tolani, Founder dari Mindset Merdeka & Calibreworks
- Roy Shakti, Pakar Kartu Kredit No. 1 di Indonesia
- Hendra Hilman seorang FMCG Sales & Distribution Xpert
- Anthony Sudarsono yang dikenal dengan juragan belasan kost eksekutif di usia 25 tahun
Saya mendapat pencerahan passive income untuk freelancer dari pemaparan yang diberikan oleh bapak Joshua Tan praktisi bisnis, dan founder Xpreneur & Lightrees Group; tempat belajar bisnis online dengan bimbingan banyak pakar dan praktisi bisnis online.
Menurut Beliau, di zaman serba digital ini penting mendapatkan penghasilan yang konsisten, meskipun hasilnya tidak begitu besar. Dan akan lebih baik jika penghasilan tersebut kita hasilkan dengan mengeluarkan tenaga dan waktu yang sedikit.
Tidak berarti uang besar tidak baik, tapi kalau besar namun hanya sesekali dapatnya, maka kita akan kerepotan sendiri untuk memenuhi kebutuhan kita. Karena itulah, penting untuk Freelance mulai membangun wealth automation, mengubah pendapatan aktif, yang notabene kita “tukar” dengan tenaga dan waktu; menjadi pendapatan pasif. Hasilnya, kita akan tetap memiliki penghasilan, tapi waktu dan tenaga yang kita keluarkan tidak sebanyak saat mengusahakan pendapatan aktif.
Cara mendapatkan passive income bagi Freelancer
Ada banyak cara kaya dengan pendapatan pasif bagi seorang Freelancer. Sahabat RPB bisa membuat e-book misalnya. Sebagai seorang praktisi bisnis online, bapak Joshua Tan menyarankan agar kita mengubah ketrampilan kita menjadi produk. Ini adalah salah satu cara membuat passive income. Misalnya dengan membuat automated seminar, online course, dan lain sebagainya.
Untuk menyiapkan dana darurat dengan mendapatkan passive income, bapak Joshua juga menyarankan agar kita tidak mencukupkan diri dengan membuat produk saja. Kita juga perlu mengadaptasi strategi yang tepat agar produk yang kita buat bisa menjadi sumber penghasilan passive income terbaik. Pak Joshua menyebutnya dengan nama Value Ladder Funnel.
Saya penasaran dengan tips otomasi kekayaan Joshua Tan ini, karena ternyata setiap produk yang kita buat punya karakter berbeda untuk memasarkannya. Untungnya, pak Joshua membuka kelas bisnis online yang bisa diikuti siapa saja, termasuk kita para Freelancer. Saya juga sedang menunggu buku Beliau tentang wealth automation yang kabarnya, tidak lama lagi akan terbit.
Jika ingin mengikuti kelasnya, Sahabat dapat mengunjungi kelas bisnis online dari Xpreneur. Ya, memang sih kita bisa join di kelas belajar bisnis dimana saja tentang stream passive income ini, tapi berdasarkan pengalaman belajar mandiri selama ini, belajar dengan bimbingan ahlinya lebih menguntungkan.
Kita tidak hanya akan mendapat lebih banyak ilmu, tapi juga bisa mempercepat keberhasilan dari aktivitas belajar yang bisa kita lakukan. Coba bayangkan, jika belajar sendiri kita perlu menyusun silabus sendiri, belum lagi trial and error nya. Proses ini tentu berbeda jika kita belajar langsung pada ahlinya. Kita bisa menyerap ilmu dari berbagai sumber dalam satu waktu.
Terlebih kelas Bisnis Xpreneur ini berisi pengalaman dari para mentor yang bisa kita jadikan tambahan pengetahuan juga. Masuk akal bukan, jika belajar pada ahli itu seperti “shortcut” untuk sukses dengan wealth automation?
Jadi, yuk, jangan ragu lagi, mulai lah membangun passive income dengan mendaftar di kelas bisnis online yang tepat.
Bener banget freelancer itu pekerjaan yang bebas tapi ga bisa diganggu gugat apalagi harus manajemen waktu. Biasanya ga tentu kan pekerjaannya, kadang ramai, kadang sepi kalau gak pintar-pintar manajemen bakalan kesulitan apalagi ada deadline-nya. Mantep ini bisa diterapkan menyiapkan dana cadangan. Terima kasih informasinya!
Pengen banget nih ikutan kelas bisnis online nya, emang perlu banget untuk yang punya bisnis online dan freelancer
hayuk, semangat gaskeun, Gan.
sami-sami mbak Nisa, terima kasih sudah bersedia berkunjung ke tulisan saya.