Masa New Normal, Kamu Pilih Mana, Tetap WFH atau WFO?

new normal WFH atau WFO

1 Juni 2020

Masih banyak orang yang membicarakan new normal. Sebagian menanggapi dengan sinis, sebagian lagi menerima, karena tahu, ini adalah pilihan terbaik untuk semua. 
Bagaimana dengan Sahabat RPB? 
Jujur, saya termasuk yang pertama, pada awalnya. Tapi tak bisa dipungkiri jika hidup perlu terus berjalan, dan roda perekonomian perlu terus berjalan. Kita harus mengambil jalan tengah yang dapat menjadi solusi untuk semua. 
Sebetulnya, kalau buat saya pribadi sih, ada new normal atau tidak, semua nyaris sama saja. Terlebih karena saya memang bekerja dari rumah. 
Kalau lah ada yang berubah dan butuh penyesuaian, semata menyesuaikan jadwal Hana sama si Ayah saja. Jika dulu selesai beberes rumah bisa langsung kerja, sekarang harus jadi guru dulu. Jadwal Ayah pun bergeser, sekarang ada shift malam untuknya, jadi mau tidak mau, saya harus mengundurkan jam tidur jika si Ayah dapat shift malam. 

Plus minus WFH dan WFO

Tapi jujur sih, memang waktu saya jadi lebih banyak terganggu, sejak Hana belajar dari rumah, yang utama sebagian waktu kerja saya harus bergeser. Dan itu membuat kegiatan saya nyaris tanpa henti. 
Jugling dari tugas sebagai emak, pindah jadi guru, tengok sebentar pekerjaan konten, balik lagi jadi emak … dan akhirnya baru bisa fokus bekerja di siang atau malah kadang malam hari. Saya harus lebih pagi, jika tidak ingin aktivitas penting saya terganggu. 
Kerepotan WFH seperti ini, ternyata tidak hanya dialami oleh saya, banyak para pekerja kantoran yang juga mengeluh karena kerja dari rumah membuat mereka tidak ada jeda waktu jelas antara kerja dan kegiatan di rumah. 
Seperti yang saya baca di artikel terbaru Kumparan, tentang “Siapa Masih Butuh Kantor?”. Banyak pekerja yang bisa WFO (Work from Office) mengeluh karena sejak WFH waktu mereka jadi lebih lama. 
Meski tidak dipungkiri, jika kerja dari rumah juga ada positifnya, seperti 
  • Mengurangi waktu perjalanan, sehingga sisa waktu yang ada bisa digunakan untuk meningkatkan ketrampilan. 
  • Meeting pun jadi lebih mudah dilakukan, karena cukup melalui video cofference, sehingga resiko telat datang meeting pun bisa dikurangi. 
Ya, seperti halnya semua yang terjadi di dunia ini, setiap pilihan pasti ada positif dan negatifnya; begitu juga dengan pilihan WFH atau WFO di masa new normal ini. 
Dan setiap pilihan tentu juga butuh penyesuaian. Misalnya, yang tetap masih harus kerja dari rumah seperti saya, 
  • Maka perlu untuk membuat jadwal baru
  • Mengatur waktu dan mentaati jadwal yang dibuat dengan lebih disiplin
  • Menetapkan batas jelas kapan waktu bekerja, kapan waktu untuk kegitan di rumah
Begitu juga yang harus kembali ke kantor, maka perlu 
  • Wajib bersiap dengan protokol kesehatan yang lebih ketat
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Menerapkan dan menjaga gaya hidup sehat dengan lebih serius
Dengan cara ini, semoga kita dapat melalui new normal ini dengan lebih baik. 
Oya, bagi Sahabat RPB yang butuh inspirasi bagaimana menghadapi new normal dengan lebih baik, bisa berkunjung ke situs berita Kumparan. Banyak informasi terbaru terkait rencana pemerintah tentang new normal, juga bekerja dari rumah, termasuk info terbaru tentang perkembangan Corona. 
Saya termasuk penyuka situs berita yang satu ini. Bahasanya rapi, tidak hanya sekedar memenuhi jumlah kata. Iklan di platform ini pun tidak terlalu banyak, sehingga loading situs tidak terlalu lama. 
Sebagai pekerja konten, kecepatan adalah segalanya buat saya. Apalagi kalau sedang cari referensi untuk tulisan. Paling BT tuh, kalau harus nunggu loading situs, yang kadang ditinggal bikin kopi saja masih belum selesai loading. 
Antara judul dan isi pun nyambung, tidak sekedar click bait dan membuat kita menyesal sudah klik judulnya. Bisa jadi karena jurmalis di Kumparan juga telah tersertifikasi ya, jadi keakuratan berita, juga bagaimana mengabarkan pada masyarakat, tentulah dijunjung tinggi. 😆 Laf… pokoknya. 
Eh, tapi gimana, buat Sahabat RPB, pilih mana nih, WFH atau WFO? 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *