Jombloku, Branding Unik Seorang Emak

Draft blog post ini sudah ada di dasbor sejak dua minggu yang lalu. Gambar yang sedianya pengen saya upload pun sudah nongkrong cantik di folder. Tapi entah mengapa, dua minggu kemarin bener-bener gagal fokus. Seperti saat pertama nguplek-nguplek blog emak cantik dengan judul yang unik ini, Jombloku.com

Yap, seorang emak, pasti nggak available lagi kan? Tapi si Emak yang satu ini malah masih nyaman dengan label Jomblo-nya. 🙂

Usut punya usut, nama Jombloku memang sudah lama mbak Khusnul pakai nama tersebut untuk mendeskripsikan kemandirian hidupnya.

Blog jombloku.com dibuat saat mbak Khusnul sedang dalam masa penantian, alias masih lajang. Blogger yang lebih senang memperkenalkan diri dengan nama Inuel ini, dulu menggunakan blog-nya sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati juga mengumpulkan karya-karya fiksi dan puisinya.

Hmm … sepertinya semua orang yang memulai karir atau suka nulis, biasanya jadi suka nge-blog ya, he he he. Tapi, dari blog pula ternyata mbak Inuel menemukan jodohnya.

And now, four years have passed by, sekarang mbak Khusnul sudah happy bersama keluarga kecilnya. Tapi nama Jombloku, sudah kadung melekat pada dirinya. Unik, tapi juga mengundang orang bertanya. Cara asik untuk menarik perhatian pembaca untuk kembali datang pada blog-nya.

Blog Khusnul Khotimah, Jombloku atau Joembloku?

Kata “jomblo” yang kesannya lucu, memang disuka banyak orang. Nyatanya, saat browsing alamat Jombloku.com, saya bertemu blog yang mirip-mirip banget dengan nama blog mbak Khusnul. Bahkan saya nyaris terjebak, bila blog tersebut adalah blog Khusnul.

Saya sudah berpikir buruk, sejak kapan mbak Khusnul mengganti template blog-nya ala ABG begini, background mencolok dan rame dengan gambar boneka, widget yang melayang-layang, plus widget musik yang sering kali bikin sebel.

Tapi akhirnya saya tahu bahwa blog tersebut bukanlah blog milik mbak Khusnul Khotimah, teman satu grup dalam arisan link, melainkan milik seorang wanita yang mengaku bernama Purwati

Lucunya, blog Joembloku ini mengadaptasi halaman “About Me” milik mbak Khusnul Khotimah. Kalimat demi kalimat sama persis. Sampai ke joke-joke mbak Khusnul pun, diangkut juga. Ck ck ck….

Nama Jombloku yang bikin gagal fokus

Jadi, kalau teman-teman sudah akrab dengan Khusnul dan ingin berkunjung, jangan sampai salah rumah ya. Kalau suka lupa dengan alamatnya, bandingkan saja tampilan blognya. Blog mbak Khusnul yang asli tentu sudah bisa langsung dikenal. Lebih profesional, rapi, plus menggambarkan sang pemilik yang telah lama malang melintang di dunia per-blogger-an.

Oya, selain blogger, mbak Inuel juga punya usaha sampingan jual beli artikel lho. Wajar, jika ia memiliki banyak blog yang bisa dijadikan rujukan gaya lepenulisannya.

Kalau ingin serius nge-blog, sering-seringlah amati gaya nge-blog mbak Inuel. Kalau perlu stalking setiap hari di akun media sosialnya he he he. Lho belajar kan nggak selalu harus dengan bertanya dan dapat jawaban kan? Dengan mengamati dan meniru cara seseorang yang sukses dibidangnya, juga sama dengan belajar bukan?

Jadi marih, follow atau kepoin akun media sosial mama Kinza yang seru ini.

Twitter: @inuel
Show 7 Comments

7 Comments

  1. haaa? blog-nya ada yg copy paste abis2an gitu? Idih, serem banget sih jaman sekarang ya… yg punya blog capek2 mikir mau nulis apa eeeeeh, orang lain enak aja ngambil begitu aja ๐Ÿ™

  2. Ya, meski nggak semua, tapi gimana ya? Tetep aja nggak bener kan. Mungkin mereka nggak tahu, betapa susahnya nulis.

  3. Akhirnyaaa.. brojol juga nih tulisan, kalau udah kadung bad mood nulis something, gak bakalan jalan hahaha… Dilema pokoke. Mbak Wiwit juga penulis konten kan, jadi tulisannya emang kliatan. Saya setuju dengan cara belajarnya, mendapatkan jawaban gak harus bertanya.. noted ๐Ÿ˜‰

    Makasih mbak Wiwit ๐Ÿ˜‰

  4. ulisan content writer itu emang menthes-menthes… ajari po o gimana caranya nulis biar menthes gini…gak kebanyakan haha hihi koyok aku… ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€

  5. Sik, sik, tak baca lagi tulisanku …

    Ah, kayane biasa aja kok mbak Retno, not so something gituh …. Masih harus belajar lagi, banyak belajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *