Hore…. Akhirnya Anakku Mau Ngaji!

Anakku mau ngaji

“Ibu, aku disuruh ngaji sama, Miss.” Begitu, kata Hana siang ini. Alasannya, karena ia masih ketinggalan jauh dan kurang lancar dalam membaca huruf-huruf Al-Qur’an.

Awalnya saya sudah hepi dia masuk ke SDIT, jadi sudah full paket, nggak perlu harus ngantar bolak-balik les, ngaji dan lain-lain. Tapi kenyataannya, hingga tahun kedua Hana masih di level tiga. Sementara, saat ini setiap pagi, dia sudah harus muroja’ah dan membaca Al Ma’tsurat setiap Jum’at pagi. 

Alhamdullillah, Hana akhirnya mau ngaji juga. Alhamdulillah lagi, dia milihnya tempat ngaji yang di dekat rumah, jadi, Insya Allah tidak terlalu capek nanti.

Artikel terkait: Ketrampilan yang Sebaiknya Anak Kuasai Sebelum Masuk SDIT

Dulu, susah sekali mengajaknya mengaji. Maunya sekolah ngaji “yang banyak mainnya” seperti di tempat Bimbingan Menulis dan Membaca. Maunya yang belajarnya sambil bermain.

Dua kali diajak ngaji, mukanya ditekuk mlulu. Bibirnya dikucir sampai lima senti. 😀 Menurutnya, suasana mengajinya tidak menyenangkan, dan terlalu banyak duduk (ya, namanya juga ngaji, Dik).

Sejak saat itu, saya pun jadi baper tiap lihat anak yang pulang ngaji, doa terus dalam hati, agar Hana mau ngaji.  😀😀 Pokoknya, saya merasa menjadi Emak yang nggak bisa mendidik anak, deh. Rasanya itu, seperti mengaku muslim, tapi nyatanya nggak bisa bikin anak mau ngaji.

Akhirnya, saya ajak dia ngaji di rumah, saya ajarin sendiri. Kalau enggak, saya ajak ke tempat saya biasa ngaji. Tapi ya, gitulah, namanya juga sama Emak, lebih sering nawarnya.

Akibatnya, waktu masuk di SDIT ini, ia jadi agak keteteran. Ditambah dengan setoran hafalan, komplit dah, kagoknya.

Di jilid ketiga ini, hampir setiap lembar Hana terpaksa mengulang dua sampai tiga kali. Mungkin karena itulah akhirnya dia mau ngaji di luar jam sekolahnya.

Ya, mungkin memang benar, perkataan guru, kadang lebih manjur dan lebih masuk di hati anak dibanding perkataan emak.

Ya, mungkin benar, menunggu sampai anak membuka hati itu lebih mudah dibandingkan dengan memaksa.

Ya, mungkin memang benar. 😀😀😀
Ya, sudahlah, Emak balik ngeblog lagi aja.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *