Freelancer, Ini 3 Cara Menyiapkan Dana Darurat!

cara menyiapkan dana darurat sebagai seorang freelancer

Last Updated on: 4th October 2024, 09:42 pm

Kalo ditanya teman, apa si, enaknya jadi Freelancer? Jawaban saya biasanya ada 3; waktu kerja yang flexible, melakukan pekerjaan dari manapun, dan saat kerja pakai baju apapun “Hayuk,” aja. ๐Ÿ™‚

Tapi jujur, jadi freelancer juga nggak selamanya enak. Salah alasan nggak enaknya, tidak punya tunjangan kesehatan, pensiun, dan tunjangan kesejahteraan seperti para pegawai tetap lainnya.

Karena itu penting banget bagi freelancer untuk memiliki asuransi kesehatan dan dana darurat. Dana ini dapat digunakan saat menghadapi situasi keuangan yang tak terduga; misalnya:

  • Project sudah selesai dan belum mendapat project lainnya
  • Invoice belum cair, sementara tagihan perlu segera dibayar
  • Penurunan pendapatan
  • Sakit atau kecelakaan
  • Mengganti atau perbaikan perangkat bekerja
  • Bencana alam; dan lain sebagainya

Survey dari BPS di tahun 2023, menyebutkan jika rata-rata pekerja freelance hanya mendapatkan penghasilan di bawah dua juta setiap bulan. Ini menjadi salah satu alasan semakin pentingnya dana darurat bagi seorang freelancer.

Penghasilan rendah adalah alasan mengapa freelancer di indonesia butuh dana darurat
Penghasilan rendah adalah alasan mengapa freelancer di indonesia butuh dana darurat
(sumber data: databoks.katadata.co.id)

Langkah-langkah menyiapkan dana darurat sebagai seorang freelancer

Menyiapkan dana darurat adalah langkah penting bagi seorang freelancer; jadi sebaiknya lakukan dengan perencanaan yang tepat agar stabilitas keuangan teman-teman terjaga. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyiapkan dana darurat.

#1. Menetukan jumlah dana darurat

Meskipun dana darurat penting, tidak berarti kita perlu menyiapkan sebanyak-banyaknya; atau malah menggunakan prinsip “yang penting sudah menyisihkan dana setiap bulan”, dan jika sudah selesai melakukannya, maka tugas ini sudah selesai.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan assesment pengeluaran sehari-hari. Cara ini akan membantu teman-teman untuk menentukan besaran dana darurat, dan berapa persesn kita perlu memmysikan dana.

Jumlah yang perlu dipersiapkan setiap Freelancer tentu berbeda-beda, tergantung beberapa faktor berikut ini:

  1. Biaya hidup; Sebagian kita mungkin hidup di kota besar, dan tinggal di rumah/ kamar sewa. Besar dana darurat yang perlu disiapkan tentu berbeda dengan teman-teman kita yang tinggal di daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah.
  2. Tanggungan keluarga: Freelancer yang memiliki tanggungan keluarga, seperti anak atau orang tua, membutuhkan dana darurat yang lebih besar dibandingkan freelancer yang single.
  3. Besarnya pendapatan: Freelancer dengan pendapatan yang tinggi dapat membangun dana darurat lebih cepat dibandingkan freelancer dengan pendapatan yang rendah. Sehingga jika ingin menyiapkan dana darurat lebih besar pun, freelancer dengan pendapatan tinggi tidak masalah.
  4. Risiko pekerjaan: Freelancer dengan pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti freelancer yang bekerja di bidang konstruksi, membutuhkan dana darurat yang lebih besar dibandingkan freelancer dengan pekerjaan yang berisiko rendah.

#2. Menentukan jumlah ideal dana darurat

Ada beberapa pandauan yang biasanya disarankan oleh para financial planner, yaitu

  • Minimal tiga kali pengeluaran bulanan; Ini adalah jumlah minimum yang direkomendasikan untuk semua freelancer.
  • Enam sampai dua belas kali pengeluaran bulanan: Ini adalah jumlah yang direkomendasikan untuk teman-teman yang punya tanggungan keluarga atau pekerjaan yang berisiko tinggi. Teman-teman termasuk beresiko tinggi jika:
    • Punya tanggungan keluarga yang bergantung sepenuhnya kepada pendapatan teman-teman.
    • Bekerja di bidang pekerjaan beresiko tinggi, seperti di sektor medis, konstruksi, atau industri yang melibatkan risiko fisik atau kecelakaan.
    • Bekerja di industri atau bidang pekerjaan, seperti seni, hiburan, atau jurnalisme lepas, cenderung lebih tidak stabil dan rentan terhadap fluktuasi pendapatan.
    • Masih punya atau menanggung utang seperti pinjaman seperti pinjaman kuliah, hipotek, atau utang kartu kredit.
  • Lebih dari dua belas kali pengeluaran bulanan: Freelancer dengan pendapatan yang tinggi dan ingin memiliki lebih banyak keamanan finansial dapat memilih untuk membangun dana darurat yang lebih besar.

Mengingat tingginya tingkat persaingan saat ini, menurut saya sebaiknya memilih menyiapkan dana darurat hingga dua belas kali pengeluaran. Jumlah ini lebih membantu kita mengatasi masalah keuangan dibanding mencukupkan diri dengan jumlah 6 bulan saja.

cara menyiapkan dana darurat sebagai seorang freelancer

#3. Melakukan reviu secara berkala

Dan untuk memastikan jumlah dana darurat kita cukup, jangan lupa selalu lakukan tiga hal ini:

  • Hitung pengeluaran bulanan untuk mendapatkan angka rata-rata pengeluaran. Jika selama ini pengeluaran tidak menentu, maka periksalah catatan keuangan selama 6 bulan terakhir, dan hitunglah rata-rata pengeluarannya.
  • Pertimbangkan faktor-faktor di atas untuk menentukan jumlah dana darurat yang ideal.
  • Jangan lupa lakukan reviu kalkulasi secara berkala untuk memastikan dana darurat teman-teman masih relevan dengan kebutuhan saat ini.

Strategi menyiapkan dana darurat bagi para freelancer

Berdasar kondisi keuangan yang (sering) tak menentu, menurut saya, kita perlu memilih jenis simpanan yang jumlahnya bisa kita tentukan sendiri, tidak ada minimal setoran atau kewajiban stor setiap bulannya. Dan setelah mencoba beberapa produk simpanan, menurut saya, 6 produk simpanan dan/ atau investasi ini bisa dijadikan strategi menyiapkan dana darurat.

1. Tabungan

Menurut saya tabungan merupakan pilihan termudah dan termurah bagi seorang freelancer. Selain bebas dari besaran dana yang harus disetor, tabungan juga mudah dicairkan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana.

Agar tidak mudah tergoda menggunakan jatah dana darurat untuk belanja, sebaiknya alokasikan dana ini di rekening terpisah. Atau kalau teman-teman pengguna bank digital seperti Jenius, teman-teman bisa memanfaatkan fitur Save It untuk menyiapkan dana cadangan.

Kekurangan cara ini, tingkat inflasi kadang membuat dana yang sudah dikumpulkan dengan susah payah, ternyata mengalami penurunan nilai. Untuk itu tidak ada salahnya juga punya perencanaan investasi agar dana yang disimpan bisa mencukupi kebutuhan para freelancer di masa depan.

Kekurangan lainnya, dengan adanya peraturan BI terbaru jika tabungan kurang dari satu juta rupiah tidak mendapat bunga, maka kemungkinan besar dana teman-teman yang disimpan pada bank di awal-awal pengumpulan malah akan berkurang jumlahnya karena dipotong biaya administrasi.

Artikel terkait: Cara Menghasilkan Passive Income untuk Freelancer

2. Reksa dana pasar uang

Reksa dana sebetulnya tidak pernah disarankan untuk dana darurat karena dianggap tidak likuid dan tidak mudah diakses saat dibutuhkan. Namun, berdasar pengalaman pribadi, reksa dana pasar uang bisa dijadikan alternatif untuk menyiapkan dana darurat, terutama jika teman-teman tipe yang susah disiplin keuangan seperti saya.

Selain itu reksa dana saat ini dapat dibeli dengan pembelian yang sangat ringan, antara Rp10rb – 100rb, sehingga memudahkan bagi kita menyisihkan dana sekecil apapun penghasilan kita. Kelebihan lainnya, reksa dana pasar uang biasanya lebih mudah dicairkan dibanding reksa dana lainnya. Yang penting teman-teman mencairkannya di hari kerja dan belum tutup batas pembelian harian.

Kekurangannya; karena kesalahan manajer investasi, bisa saja dana yang kita simpan tidak dapat dicairkan. Karena itu jika ingin menyimpan dana cadangan pada instrumen ini, saya sarankan untuk mempelajari terlebih dahulu bagaimana seluk beluk investasi di reksa dana. Teman-teman dapat belajar dari buku atau mengikuti mentoring dari IDX, baik yang konvensional atau pun syariah.

Dalam blog ini saya juga menulis tentang reksa dana.Namun saya menuliskannya berdasar pengalaman belajar dan praktek pada produk investasi ini. Jadi, meskipun sudah membaca, saya tetap menyarankan untuk belajar lagi pada ahlinya.

cara menyiapkan dana darurat sebagai seorang freelancer

3. Emas

Benda satu ini adalah favorit banyak kalangan. Emas dalam bentuk perhiasan atau lempeng sesungguhnya adalah investasi yang cukup ringan serta paling mudah untuk dilakukan. Bulan ini mau beli, dan bulan berikutnya tidak, it’s okay saja.

Kekurangan produk ini adalah, nilai penambahan emas seringkali belum begitu terasa bila disimpan dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun. Selan itu harga emas yang terus naik setiap gramnya, sehingga kita perlu menyisihkan dana cukup besar jika ingin menabung dalam bentuk ini.

Saat ini memang ada metode cicil emas, dan kita bisa menyetorkan dana berapa pun. Namun, sebagian pendapat menganggap cara ini haram dilakukan oleh seorang muslim. Jadi, jika memang menyukai cara cicil emas, pastikan teman-teman tidak bertentangan dengan keyakinan, ya. Biar tidak ada rasa menyesal dan bersalah akhirnya. ๐Ÿ™‚

Kesimpulan

Menyiapkan dana darurat yang memadai adalah langkah penting bagi freelancer untuk menghadapi ketidakpastian keuangan.

Penting untuk mengalokasikan sebagian pendapatan secara teratur ke rekening tabungan darurat, bijak dalam membuat pengeluaran, dan memprioritaskan kebutuhan keuangan dalam jangka panjang. Pertimbangkan juga untuk memiliki asuransi yang sesuai kemampuan sebagai strategi untuk menghadapai ketidak pastian.

Semoga tips di atas dapat membantu teman-teman freelancer atau ibu yang bekerja dari rumah untuk dapat membangun jaring pengaman keuangan yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Ingatlah bahwa setiap situasi keuangan pribadi unik, jadi penting untuk menyesuaikan strategi dana darurat dengan kebutuhan dan tujuan kita. Selamat menabung, dan tetap semangat nge-freelance, yah!

Visit my others financial writing id.theasianparent.com

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *