Saat melakukan reviu dan planning tahunan, saya sadar saya perlu untuk menambah lagi keran penghasilan. Namun, dengan waktu yang sangat terbatas, saya mulai terpikir untuk menambah penghasilan dari keran passive income.
Kemudahan teknologi dan mudahnya akses jaringan, saat ini memungkinkan kita untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari keahlian yang kita miliki. Namun, ada satu hal yang biasanya menghambat para freelancer untuk mendapatkan penghasilan tambahan, yaitu waktu.
Seperti kata para orang bijak, “kita bisa melakukan banyak hal, tapi tidak semua hal bisa kita kerjakan” seolah memberikan gambaran tepat untuk para freelancer jika terkait dengan penghasilan tambahan.
Opsi yang biasanya para freelancer miliki memang menambah project yang dikerjakan, namun keterbatasan waktu, dan juga kemampuan fisik sering menghambat freelancer untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Seperti saya misalnya, dalam satu bulan maksimal hanya bisa menghandle 2-3 project dalam waktu bersamaan. itu pun mesti sangat “hati-hati” agar kesehatan fisik dan fikiran tetap terjaga.
Karena itulah, opsi passive income, bisa menjadi alternatif bagi freelancer untuk mendapat tambahan penghasilan.
Berkenalan dengan passive income dan prinsipnya
Seperti yang pernah saya tulis dalam artikel “Menyiapkan Dana Cadangan untuk Freelancer” passive income dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sedikit tapi memberikan hasil yang memuaskan.
Oya, jangan dibayangkan dulu passive income itu seperti kata para motivator dan pelaku MLM, ya,- duduk santai, cukup rebahan, dan tiap bulan mendapat transferan puluhan juta.
Di dunia nyata, penghasilan dari passive income nominalnya bisa saja tidak begitu besar, tapi jika diakumulasi, hasilnya pun akan lumayan.
Bedanya dengan active income jika pendapatan aktif ini kita peroleh dengan menukar waktu dan tenaga kita, sementara penghasilan pasif bisa diperoleh meski kita tidak sedang melakukan pekerjaan.
5 Rekomendasi cara mendapatkan passive income bagi freelancer
Ada banyak cara bagi freelancer untuk mendapatkan passive income. Langkah pertama yang perlu Sahabat RPB lakukan adalah melakukan riset, bagaimana keahlian yang kita miliki bisa menjadi aliran tambahan penghasilan.
Beberapa opsi sumber passive income adalah:
Sumber passive income #1. Afiliasi
Sahabat tentu sudah pernah mendengar tentang beberapa e-commerce yang membuka peluang untuk menjadi afiliator mereka. Tapi sebetulnya tidak hanya dari e-commerce saja, lho kita bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Beberapa penyedia kelas online, distributor atau malah produsen buku juga menyediakan peluang untuk afiliasi.
Untuk mendapatkan penghasilan pasif dengan afiliasi, Sahabat RPB perlu membuat konten sebagai sarana untuk mempromosikan produk atau jasa dari pemilik brand. Bentuknya bisa berupa tulisan pada blog, video, atau malah status di media sosial.
Selain mengajukan diri sebagai afiliator, Sahabat juga dapat bergabung dengan sebuah agensi marketing yang menyediakan wadah bagi afiliator, influencer dan brand untuk bertemu.
Sumber passive income #2. Kursus online
Keahlian dan pengalaman bertahun-tahun sebagai freelancer, jangan hanya disimpan sendiri. Ubahlah keterampilan dan pengalaman tersebut menjadi sebuah modul kelas online atau e-course.
Saat ini ada banyak peluang yang bisa kita ubah menjadi sebuah pembelajaran online. Materinya tidak selalu hal teknis, hal-hal non teknis seperti self-development pun bisa kita ubah menjadi sebuah pembelajaran online.
Adanya situs pembelajaran seperti Udemy, Coursera, Skill Academy, memungkinkan kita menjual keahlian kepada khalayak ramai.
Passive income membantu freelancer mendapatkan tambahan penghasilan, tanpa perlu meluangkan waktu bekerja lebih banyak
Sumber passive income #3. Podcast
Tidak suka membuat tulisan atau modul pembelajaran? Bagaimana jika membuat podcast saja?
Kita memang perlu mensyukuri hidup di jaman ini, ada banyak cara bagi kita untuk mendapatkan penghasilan. Siaran web pribadi atau podcast ini tidak hanya berpotensi memberikan kita penghasilan tambahan, tapi juga membantu kita melakukan branding atas keahlian yang kita miliki.
Untuk mendapatkan penghasilan dari audiens, Sahabat bisa bermitra dengan Spotify, Castbox, Buzzsprout, dan lainnya.
Dengan membuat podcast, sahabat juga bisa punya potensi income ganda. Cukup ubah podcast yang Sahabat rekam menjadi video dan bagikan di platform media sosial seperti Facebook, YouTube, Instagram. Dan dari video-video itu pula, Sahabat juga bisa mendapat tambahan pasif income.
Hmm .. dobel income bukan?
Sumber passive income #4. Buku dan e-book
Orang bilang, jika ingin hidup abadi, maka bukukanlah hidup atau keahlian kita dalam sebuah buku.
Buku atau ebook tidak hanya bisa menjadi warisan bagi anak cucu kita, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan pasif bagi kita saat ini.
Apalagi di saat ini, menerbitkan buku sudah lebih mudah, Sahabat bisa menggunakan jasa self publishing, atau malah menerbitkan ebook dan dipasarkan melalui platform seperti Google Store, Amazon, Utas, Tribelio, dan lain sebagainya.
Sumber passive income #5. Investasi di EBA Ritel
Saat penghasilan pasif Sahabat belum besar, jangan berkecil hati dulu, masih ada cara untuk memperbesar jumlahnya dengan cara menginvestasikan penghasilan pasif Sahabat pada produk yang tepat.
Salah satu rekomendasi saya adalah menginvestasikan pada EBA Ritel dari PT Sarana Multigriya Finansial; BUMN di bawah Kementerian Keuangan RI. PT SMF menjadi salah satu lembaga keuangan pemerintah untuk mendorong pengembangan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan di Indonesia.
Beberapa layanan dan produk yang diberikan oleh PT SMF adalah
Sekuritisai yang menerbitkan efek
Unit Usaha Syariah, dengan kegiatan berupa sekuritisasi KPR iB – EBA Syariah SP, pembiayaan syariah, penerbitan Obligasi / MTN Syariah atau Sukuk
Pembiayaan, berupa layanan program refinancing KPR, pinjaman – Repo KPR atau term purchase
Penerbitan Surat utang
EBA Ritel
Untuk melihat aktivitas atau produk apa saja yang ditawarkan oleh PT SMF, Sahabat RPB dapat mengunjungi akun Instagram PT SMF @ptsmfpersero.
Nah, dengan berinvestasi di EBA Ritel milik PT SMF ini, kita bisa mendapatkan penghasilan pasif dari dana yang kita “titipkan” di SMF.
Mengapa EBA Ritel, sementara di luar sana juga ada produk investasi lain yang dapat dijadikan sumber penghasilan pasif?
Bagi saya pribadi, ada beberapa keuntungan saat kita menginvestasikan dana kita di EBA Ritel, yaitu
Skema investasinya sederhana, mudah dipahami, cocok bagi pemula
Dapat dimulai dari jumlah yang sangat kecil, yaitu Rp100.000,- Jadi, dengan menginvestasikan di EBA Ritel penghasilan pasif kita akan makin #AmanNyamanCuan
Hasil investasi yang diperoleh masih lebih besar dari deposito, yaitu 8,75%, namun dana yang dinvestasikan tidak sebesar jika kita menyimpan di deposito
Dapat dijual sewaktu-waktu meski belum sampai pada jatuh tempo
Hasil investasi dapat direinvestasikan lagi untuk memperbesar jumlah modal
Menguntungkan bukan?
Prinsip dasar dari investasi ini adalah, kita “membiayai” nasabah PT SMF untuk pembelian rumah mereka. Dan kita bisa melakukannya dengan dua cara, yaitu
Menginvestasikan penghasilan freelancing di EBA Ritel
Menginvestasikan hasil dari penjualan produk passive income di EBA Ritel
Untuk memperkirakan penghasilan yang bisa diperoleh dengan berinvestasi di EBA Ritel, Sahabat bisa menggunakan fasilitas kalkulator investasi yang ada di halaman situs resmi PT SMF
Jika penasararan dengan prinsip dari investasi EBA Ritel ini, Sahabat dapat mengunjungi akun Intagram @inveseries (adminnya baik dan responsif kalau diminta menjelaskan, lho 😊).
Cara investasi EBA Ritel
Untuk berinvestasi di EBA Ritel, Sahabat perlu membuat akun BIONS (BNI Sekuritas) terlebih dahulu, yaitu
Unduh aplikasi BIONS di Google Play Store atau di App Store
Daftar online, dan isi saldo kas/ RDN
Temukan jenis investasi dengan klik tanda menu di aplikasi
Pilih jenis EBA Ritel yang ingin dibeli, dan selesaikan transaksi.
Penjelasan lengkapnya, dapat Sahabat RPB simak pada sematan post Instagram berikut ini,
