Cara Mengatur Waktu Bunda Nggak Pernah Sukses? Coba Atasi Dengan Trik Ini!

cara-mengatur-waktu-bunda-nggak-pernah-sukses-coba-atasi-dengan-trik-ini
Gagal mengatur waktu, tidak berarti Bunda gagal mengatur jadwal harian.
Sediakan waktu cadangan, agar jadwal harian Bunda lebih fleksibel

Ada satu hal yang selalu menjadi topik pembicaraan di grup-grup bisnis atau menulis para ibu; nggak bisa mengatur waktu sehari-hari.
Kebanyakan si udah pada tahu kalau musti dicatet, dibuat jadwal sehari sebelumnya, fleksibel, and so on and other …
Tapi tetep aja, lebih sering (dan lebih banyak) gagal dibanding yang enggak. Ujung-ujungnya, nyerah! Nggak pernah bikin jadwal lagi, nggak pernah nulis lagi, pokoke balik ke rutinitas lama.
Akhirnya yang lagi pengen belajar nulis, nggak pernah punya waktu untuk nulis. Yang lagi mengawali bisnis, usahanya jadi berantakan. Atau kalau bisnis jalan, maka urusan keluarga jadi nomor dua. Kalau dulu masak, sekarang lebih suka beli (gue … banget!). Kalau dulu punya banyak waktu untuk anak, sekarang jadi busy, busy, busy dan akhirnya keki. 😀

Alasan kenapa Bunda sering gagal mengatur waktu

Alasan kenapa banyak Bunda nyerah untuk mengatur waktu dan membuat jadwal hariannya sebenarnya simpel kok, kalau sudah lewat satu jadwal harian = gagal semuanya.
Mindset “the all or nothing” memang sering menghantui pikiran kita. And it’s natural, of course.
Saat bangun kesiangan misalnya, atau tiba-tiba ipar datang dan curhat selama dua jam; jadwal pun akhirnya bergeser, atau malah nggak bisa dilakukan sama sekali. 
Kalau lagi semangat atau dikejar deadline, biasanya trus kerja ngebut, menghilangkan jam istirahat, lembur di malam hari, atau melewatkan family time. Tapi kalau lagi semangat hilang, “Yo wis lah, besok lagi.”
Keseringan “ntar sok” akhirnya bablas deh, nggak pernah bikin jadwal lagi. Semua berlalu begitu saja. 

Jebakan “kesempurnaan”

Pikiran ini datang ketika beberapa hari lalu saya bangun kesiangan.
Jatah waktu saya untuk beresin rumah, plus belanja, nyuci dan masak itu selalu 4 jam, no more or less. Fix. Dan biasanya kalau sudah bangun kesiangan, biasanya bisa sentuh kompi tu diatas jam 10. itu artinya nggak bisa update blog, nggak bisa cari klien baru, dan kehilangan kesempatan untuk prospek.
Sebel banget kalau sudah seperti itu. Pasti jadi uring-uringan. Nggak tahu kenapa, kalau sehari nggak bisa nulis, saya pasti seperti kehilangan semangat. Wis bawaane cuma pengen stalking #swdb atau kepoin akun PHS (*alesan!!!).
Sampe kemarin, pas habis nyuci piring dan ngabisin kopi, saya rehat sejenak. Mandangin sekeliling rumah yang dah rapi, snack dan makan siang juga udah ready, rasanya lega banget. Dinding dapur dan kaca kamar juga sudah kinclong.
Di saat itu saya sadar, ternyata sudah banyak pekerjaan yang sudah saya bisa saya selesaikan. Meskipun… saya bangun kesiangan, dan tidak semua to do list sudah saya kerjakan.
Poinnya adalah
Kita sering berpikir, ketika satu jadwal gagal, maka “hidup” kita gagal di hari itu. Kita sering menganggap bahwa ketidak kemampuan kita untuk memenuhi semua jadwal atau to do list sama dengan kegagalan. 
Dan ketika hal tersebut seringkali terjadi, akhirnya kita menyerah. Tidak ada lagi jadwal, tidak ada lagi to do list.
cara-mengatur-waktu-bunda-nggak-pernah-sukses-coba-atasi-dengan-trik-ini
Jika memang tidak selesai semuanya, selesaikan semampu Bunda 
Padahal konsisten mengatur waktu tidak sama dengan “menyelesaikan semua jadwal dengan sempurna”. Oke kita bisa mencegah diri kita untuk tidak bangun terlambat, tapi bisakah mencegah mertua yang datang berkunjung dan ngajakin shopping? 😀 Apa iya tega nolak padahal mertua udah datang dari jauh? Nggak kan?
Jadi, sejak saat itu saya milih untuk “merencanakan kegagalan” juga. Caranya dengan menyediakan waktu cadangan dalam jadwal harian saya. 
Jadwal tidur saya sehari-hari itu jam 9 malam. Karena kadang harus bangun jam 1 pagi, jadi saya nggak berani melanggar jam tidur, kecuali kepengen sakit he he he. 
Tapi sejak “merencanakan kegagalan” itu, saya buat waktu cadangan dari jam 9-10 malam untuk menyelesaikan apa yang terlewat di siang hari. Dengan cara ini, Alhamdulillah, jadwal jadi lebih teratur. Saya pun bisa lebih konsisten untuk mengatur waktu aka. bikin jadwal lagi. Dengan cara ini, saya pun tidak terlalu lelah karena harus ngebut, ngejar to do list yang tertinggal. 
So, Bunda… kalau nggak bisa menuhi jadwal karena ada gangguan yang tak terduga, nggak perlu merasa gagal mengatur waktu. Toh Bunda tidak menggunakan waktu tersebut untuk sekedar browsing items terbaru di e-commerce langganan kan? Jadi, semangatlah. Kurangi rasa bersalah Bunda dengan menyediakan waktu cadangan. 
Semoga bermanfaat ya Bunda, sampai jumpa diartikel produktivitas selanjutnya. 

Rahayu 
u/ rahayupawitriblog.com
WA/ tele 0813125822. 
Show 10 Comments

10 Comments

  1. Waktuku gagal kalau aku nggak bisa nahan kantuk, ini kendala terbesar hidup aku hahaha..nyebelin kan, rasanya pengen jadi orang yang nggak gampang ngantuk gtu apa ga bsa ya

  2. Kalau ngantuk mending tidur deh. Biasane ditahan malah nggak produktif. Kalau pas harus bangun dari jam 1 malam tu, biar jam 7 pagi aku tetep tidur kalau emang ngantuk. Buat orang lain mungkin baru bangun, aku wis 6 jam je ha ha ha.
    Poinnya ki bagaimana ritme kita, nggak ngikutin ritme orang lain gitu.

  3. Kl aq gagal membagi wkt kl ada yg ajak jalan2, jarang aq tolak. Yg akibatny bs berhari2 krjn g slsai2

  4. dipilih lagi, harus berani bilang enggak. kecuali temen dah datang dari jauh atau lama ga ketemu gitu

  5. Yang fix biasane sudah ga ditulis mbak-e. kecuali kalau ada kerjaan baru, baru ditulis lagi. Ya kalau cuma target nggak di break down biasane gitu si. karena kita ga tahu alokasi waktunya. dicoba seminggu tulis mbak, seminggu lagi enggak. pasti ngrasa bedanya

  6. Zia

    Ulasannya oke banget ini mba. Catatan penting buat saya sebagai emak-emak yang suka kerepotan. Hehehehe. Thanks sharingnya ya, mba.

  7. Betul Mbak. Aku kalo dah bangun kesiangan, wes deh, sehari itu adanya bete, serga tergesa2. dan kalo udah tergesa2 ada aja yang lupa, kerja berantakan, ngomel sendiri. Memang fokus untuk yg lebih baik tuh peting biar nggak makin berantakan hari itu ya

  8. aku payah dalam mengatur waktu, masih sering diingatin orang rumah /sigh/
    makasih sharing postingan ini, ada beberapa yang bisa kuterapin kedepannya nih, makasih banyak mba Rahayu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *