Bangun Kesiangan, dan Tetap Bisa Menyelesaikan Pelerjaan? Bisa Banget!

Weekend….

Aduh, saya seneng banget kalau weekend. Apalagi seminggu kemarin sibuk banget sampai nggak ada waktu untuk nulis ala-ala…. lihat aja tuh, post terbaru semuanya kategori featured 😀😀😀. Jadi saya hepi banget hari ini bisa update draft, cerita yang ala saya he he he.

Btw, hari Rabu yang lalu saya bangun kesiangan. Seharusnya saya bangun pagi pada jam 02.00 atau jam 03.00 pagi eh malah ketiduran sampai jam setengah 05.00 baru bangun.

Padahal di jadwal jam 03.00 dan jam 04.00 itu seharusnya saya sudah setrika baju yang akan digunakan untuk Hana sekolah hari itu. Jadi, kacau deh, rasanya bingung mau ngapain, mana yang harus dikerjakan dulu, dan seterusnya. 
Tapi saya langsung ingat apa yang Dr. Hew Len bilang kalau kita harus tetap dalam kondisi “bersih” kapanpun dan apapun yang terjadi. 
Jadi selain tetap mencoba menenangkan pikiran saya mulai berfikir apa yang harus saya lakukan terlebih dahulu. Kebetulan waktu itu pernah mendapat tips dari Bu Indari Mastuti apa yang harus dilakukan jika bangun kesiangan. 
Bangun kesiangan kan nggak bisa dicegah, tapi hanya bisa diantisipasi (dan diakali 😁). Pertama kali yang harus dilakukan adalah prioritizing alias mengurutkan mana yang paling penting. 
Karena prioritas saya saat itu adalah baju seragam Hana dan sarapan paginya, maka yang saya lakukan pertama kali seusai sholat subuh adalah setrika seragam pramuka (hanya seragam Pramuka).

Setelah itu, saya gelar semua masakan yang akan saya masak di hari itu dan karena prioritasnya adalah sarapan anak, ya udah menu sarapan dulu yang saya kerjakan. 

Biasanya, untuk menyelesaikan pekerjaan rumah saya butuh waktu sekitar 4 jam. Jadi, kalau mulai masuk jam 05.00 maka saya perkirakan semuanya akan selesai jam 09.00 pagi dan saya baru bisa mulai menulis seusai Sholat Dhuha, sekitar jam 10.00. 
Tapi alhamdulillah dengan cara memilih prioritas pekerjaan juga fokus pada pekerjaan saya malah bisa selesai masak dan beres-beres rumah jam 08.00 pagi. Ditambah bisa melanjutkan setrika baju selama 1 jam. 
Apa yang saya kerjakan memang ada variabelnya, jenis masakan misalnya. Tapi dari pengalaman kesiangan hari itu saya mendapat kesimpulan jika fokus dalam pekerjaan sangat penting. Fokus  memudahkan dan membuat kita lebih cepat menyelesaikan pekerjaan. 
Jadi, kalau misalnya suatu saat nanti Sahabat RPB bangun kesiangan, beberapa hal berikut ini bisa dilakukan agar to-do-list tetap selesai.

Trik saat bangun kesiangan


1. Tentukan prioritas

Prioritas tidak hanya menentukan mana yang penting dan nggak penting, tapi juga mana yang harus selesai lebih dulu. 
Kalau di keseharian saya, terus-terang menyelesaikan pekerjaan nulis atau copywriting lainnya lebih penting dibanding yang lain. Jujur saja saya memang tidak suka pekerjaan rumah.

Jadi, buat saya menyelesaikan pekerjaan itu penting. Tapi saya kan juga punya peran sebagai ibu, maka mau nggak mau, pekerjaan rumah aka. menyiapkan sarapan dan beres-beres rumah adalah prioritas saya.

Toh, saya juga nggak bisa fokus, kalau cucian piring masih numpuk, plus Hana teriak-teriak lapar mlulu. 😃

Saat menentukan prioritas pun nggak perlu pakai nanya ke netizen, deh, mana yang harus dikerjakan dulu. 😃 Percaya sama saya, itu malah membuat pembaca RPB tidak akan menyelesaikan pekerjaan; biasanya malah bolak-balik ngecek sosmed, sambil ha ha hi hi baca usul teman-teman. 😁 

2. Fokus 

Oh ya, fokus yang saya maksud adalah mengerjakan apa yang sudah direncanakan, tidak multi tasking, dengan alasan apapun.

Misalkan harus masak, ya sudah, masak saja, tidak perlu sambil nggiling cucian, buka sosmed, jawab chat WA, dan lain sebagainya. Pokonya kerjakan apa yang di depan mata.

Percaya deh, ada harga yang harus dibayar saat multi tasking, dan belum tentu sepadan dengan hasil yang kita harapkan, 

Multi tasking juga bisa membuat Sahabat menjadi cepat lelah, dan akhirnya, tidak sanggup lagi menyelesaikan pekerjaan selanjutnya. 

3. Cukup kerjakan to-do-list saja

Sebagai emak, kalau pas punya waktu lebih sedikit saja, pasti jadi pengen mengerjakan ini-itu. Pikirnya sih, “Mumpung ada waktu.”

Tapi sungguh, cara ini tidak akan efektif untuk menyelesaikan to-do-list, baik di hari-hari biasa, terlebih saat bangun kesiangan. Jika kawatir lupa, maka catat saja dikertas, atau kerjakan di waktu cadangan. Alternatif lainnya, jika pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dalam 2 menit, maka selesaikan. Jika tidak, lebih baik jadwalkan. 

Eh, tapi kalau buat yang kerja di luar rumah gimana, ya?

Kalau menurut saya sih, ya sama saja; tentukan prioritas, fokus, dan kerjakan saja apa yang sudah ada di todo-list. Tapi alangkah lebih baik, jika sebelumnya mengabari rekan, kawan, atau siapa saja yang terkait dengan pekerjaan kita, jika kita terlambat datang.

Sampai di kantor pun, nggak perlu lebay mengabari seantero kantor 😁 jika kita datang terlambat, atau malah cerita sana-sini kenapa kita bisa bangun kesiangan, dan akhirnya telat masuk kantor.
Cukup langsung mulai kerja dan fokus. Toh, mereka juga nggak perlu tahu kan, jika kita hari itu bangun kesiangan plus telat ngantor?

Oke gitu deh, share pengalaman saya. Semoga bermanfaat ya, ….
See you at another #produktivitas post 
rahayu for RPB
082112715376

  

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *