Kaki-kaki kecil ini, adalah teman keseharian bisnis saya
Ia yang menemani saya menapaki panasnya aspal disiang hari menghantarkan pesanan
Tertatih-tatih, kaki kecilnya berjalan disepanjang jalanan
Keringat membasahi wajahnya yang imut,
Tapi bibir mungilnya tak pernah berhenti tersenyum
Berceloteh tentang semua yang ia lihat
Bersorak kecil saat angin membawa awan menutupi matahari
“Alhamdulillah…adem, Bu”
Tangan kecil inilah teman sejati bisnis saya
Ia akan menggenggam erat baju saya ketika kedua tangan saya penuh dengan belanjaan dagangan
Tangan kecil inilah yang akan menguatkan saya ketika semangat saya menurun
Memijit punggung sambil mengingatkan,
“Ibu harus ngetik yang banyak, katanya mau beli lumah”
Memijit punggung sambil mengingatkan,
“Ibu harus ngetik yang banyak, katanya mau beli lumah”
Terkadang ia kerepotan membantu saya membawa kantong-kantong kecil berisi nugget
atau
menyeret payung besar ketika saya benar-benar tak mampu membawanya
Badan kecil inilah teman sejati menulis saya
Ia akan merebah dipunggung, ketika saya sibuk mengejar deadline disetiap bulannya
Sesekali protes, tapi protesnya ia sampaikan dengan manis…
“Nanti aku bikin lobot ngetiklah, bial ibu bisa temani Hana mewalnai”
Sementara itu, kaki saya cukup jadi hiburan untuknya,
Gelayutan ia disana, sambil tertawa kegirangan ketika kaki saya bergoyang-goyang menggodanya
Dan siang ini, ketika kami baru saja turun dari angkot 16B,
Sebuah mobil Honda Jazz merah melintas
Mulut kecilnya spontan berkata,
“Kalo besar nanti, aku akan beli mobil merah seperti itu. Buat ibu pergi sekolah dan anterin dagangan”
Aaamiiiinnnnnn
So sweet Hana..terus jadi anak yang sholehah dan sayang sama ibu ya…*peyuuk
Aminn, terima kasih budhe