Seharian kemarin saya tidak buka facebook. Sibuk nganter Hana trial di sekolah barunya. Saat malem sambil nemenin Hana nonton Film favouritenya, saya buka facebook. Sempat kaget saat ada pemberitahuan yang sampai puluhan dalam sehari. Dan lebih kaget lagi ketika saya mendapati tulisan saya yang di muat di web Pesantren Penulis .
Tulisan tersebut merupakan tulisan saya yang pertama kali di publikasikan (selain yang di blog dan catatan fb tentunya). Senang rasanya waktu mengetahui ada yang suka, bahkan ada yang bilang inspiratif (semoga kepala ndak membesar nih he he he).
Pesantren penulis itu apa ya? Penasaran, saya kulik-kulik blognya. Ada salah satu dari tulisan yang sangat inspiratif dan melecut saya untuk segera menulis dan selalu menulis.
Sang admin, mas Dwi suwiknyo menulis bahawa ia mentrigger dirinya untuk terus menulis dengan mentarget 10 halaman per hari. Waa… 10 halaman pikir saya? Selembar aja belum tentu bisa. he he he
Menulis memang butuh ketelatenan. Apalagi bila ini hendak di jadikan profesi, yang notebene salah satu tujuannya adalah looking for money. Menulis tidaklah seperti berdagang yang saat barang diberikan, kita bisa langsung dapat uang. Menulis merupakan suatu proses yang panjang. Butuh kesabaran dan tekad yang kuat untuk menyelesaikannya.
Di atas segalanya, menulis haruslah memiliki tanggung jawab moral. Pesan apa yang ingin Anda sampaikan di dalamnya. Pesan ini harus dapat tersampaikan dengan indah, tanpa si pembaca merasa digurui, apalagi sampai menyebut si Penulis Riya. Disinalah kemampuan seoarng penulis akan terasah. Itu pula mengapa seorang penulis harus selalu menulis (ya iyalah…). Apatah itu hanya satu kata perhari, ataupun berpuluh-puluh halaman per hari.
Untuk saya sendiri, saya memulai hari saya dengan satu kata. Satu kata itu biasanya akan membawa saya menuju ke banyak kata, bahkan sebuah cerpen dengan beberapa lembar halaman. Saya masih ingat isi sebuah buku motivasi menulis (sayangnya saya lupa judulnya) bahwa kita bisa memulai menulis dimulai dengan satu kata saja. Misalkan “Hana”
See? we can start writing from every piece of word. So, jika Anda ingin menulis, menulislah. Segera pegang pensil Anda, ambil selembar kertas, dan silahkan tulis satu kata saja yang terlintas di benak Anda. Setelah itu, jika Anda mati kutu, biarkan saja. Silahkan selesaikan pekerjaan Anda, sambil biarkan pikiran Anda terfokus pada kata yang Anda tulis tadi. Saya yakin, tidak lama lagi tulisan pertama Anda akan segera selesai. Kuncinya, tetaplah menulis.
Happy writing.
Rahayu Pawitri (ibu yang sedang berusaha menjadikan menulis sebagai profesi)