Suatu hari, saya pernah diprotes Hana. Katanya, “Ibu mah nggak ada waktu buat relaks. Mau main game aja nunggu kalau udah bisa sewa jet pribadi.” Well, ini aslinya cuma bercanda, tapi ada benarnya juga. Sebagai single parent dengan segudang tanggung jawab, fokus utama saya memang how to bring money to home.
Namun, protes Hana ini membuat saya berpikir ulang. Kebetulan, dalam beberapa asesmen yang pernah saya ikuti, hasilnya sering menunjukkan hal yang sama: saya terlalu keras pada diri sendiri, “You need to relax, schedule to nourish,” dan berbagai rekomendasi lainnya kerap muncul.
Saya pun mulai kembali ke hobi lama, seperti doodling, membaca, atau sekadar membaca ulang buku yang belum selesai. Dan tentu saja, bermain game. Pilihan terakhir ini sebenarnya juga salah satu cara saya mendekatkan diri ke Hana. Anak saya suka sekali dengan berbagai game dan terlihat sangat menikmati saat diajak ngobrol tentang game.
Saya sendiri sudah lama tidak bermain game. Menurut saya, waktu luang lebih baik digunakan untuk menghafal Al-Qur’an, menyelesaikan buku yang belum tamat, atau melakukan hal lain yang lebih produktif. Tapi, pada akhirnya, saya menyadari bahwa terkadang kita memang perlu melakukan hal-hal yang kita anggap sepele. Entah itu untuk menguatkan koneksi dengan anak atau sekadar menemukan perspektif baru.
Sebagai seseorang di usia 40-an, tentu saya tidak akan memilih game anak-anak zaman sekarang. Alih-alih, saya lebih tertarik dengan game klasik seperti yang dulu ada di ponsel Java. Game yang gerakannya tidak terlalu cepat dan cocok untuk momen ‘melamun’ sambil mengurutkan ide. Dan, pilihan saya jatuh pada culinaryschool.org.
Break kreatif dengan bermain game di culinaryschool.org
Saya menemukan situs ini dari beberapa review teman blogger. Saat mengunjunginya, saya tergoda untuk mencoba bermain. Culinary School memiliki banyak koleksi game yang mengingatkan saya pada game Java di masa lalu. Misalnya saja game snake, fruit run yang mengingatkan saya pada game mario, solitaire, dan tetris.

Bagi saya, bermain game ringan yang hanya menembak, menggabungkan beberapa bentuk atau warna yang sama adalah salah satu cara saya untuk menyegarkan pikiran. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini terdengar mengada-ada, tetapi kalau teman-teman pernah dengar istilah incubation effect, teman-teman tentu akan memahami, mengapa bermain game ringan bisa membantu mengurutkan pikiran.
Incubation effect adalah istilah dalam psikologi yang menjelaskan fenomena ketika pikiran lebih berdaya setelah beristirahat dalam durasi tertentu. Efek ini umumnya terlihat dalam pemecahan masalah secara kreatif. Prosesnya terdiri dari tiga tahapan:
- Pre-incubation, saat pikiran belum bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi
- Incubation adalah saat pikiran beristirahat dari masalah tersebut dan dialihkan untuk mengerjakan aktivitas lain.
- Post-incubation, momen ketika pikiran kembali menghadapi masalah dan lebih siap menemukan solusinya
Oya, dulu saat sekolah atau mengikuti webinar yang membosankan, kadang tanpa sadar kita menggabar dodle atau benang ruwet di kertas bukan? Nah, ini adalah salah satu cara pikiran untuk beristirahat sejenak. Selain dengan doodling, beristirahat, mengganti tugas, jalan-jalan ke luar rumah, atau bahkan tidur dapat memicu proses ini. Bagi saya pribadi, bermain game ringan adalah salah satu cara untuk menyegarkan pikiran. Terlebih saat tidak bisa keluar rumah karena cuaca atau hal lainnya.
Jadi, kelak jika teman-teman merasa sedang buntu mencari ide untuk konten, atau menulis copy, cobalah rehat sejenak. Jika memungkinkan, pergi keluar rumah adalah jalan terbaik. Tapi kalau smomen sedang tidak memungkinkan, kunjungi saja culinaryschool.org, dan rehatkan sejenak dengan bermain game ringan disana.
Pengalaman bermain game di culinaryschool.org
Saat pertama kali mendengar nama situs ini, kita pasti akan berpikir jika situs ini merupakan situs sebuah sekolah memasak. Anggapan ini sebetulnya tidak sepenuhnya salah, karena di halaman utama situs ini memang memberikan rekomendasi beberapa sekolah memasak yang berskala internasional.
Namun, jika teman-teman menggeser mouse ke kanan atas, teman-teman akan menemukan menu pilihan kategori game di culinaryschool, yaitu
- Food education game
- Serving eaters
- Brain games,
- Sport games
- Arcade games
- Holiday games dan games lain seperti snake, glass filling, sandwhich stackers dan masih banyak lagi.
Untuk game bertema memasak, kita bisa bermain sambil mengenal berbagai jenis makanan seperti makanan Meksiko, snack, aneka dessert dan lain sebagainya. Jika mau, teman-teman bisa tuh, memanfaatkan game online Culinaryschool sebagai salah satu opsi bermain dengan anak.

Semua game di situs ini berbasis HTML5, sehingga dapat dimainkan baik di perangkat seluler, maupaun desktop. Setiap memilih satu game, tautan game akan terbuka di tab baru, sehingga kita bisa berfokus pada game yang dipilih.
Saat membuka halaman baru game, terdapat UI dengan beberapa menu yang memudahkan navigasi ke halaman utama, dan kategori game lainnya. Selain dari menu, kita juga bisa menemukan game rekomendasi lain dengan menggulir halaman ke bawah.
Jika teman-teman menyukai game tertentu, teman-teman bisa memberikan rating pada game tersebut di sebelah kiri layar.
Game favorit saya di culinaryschool.org
Dari sekian banyak game yang tersedia, saya paling menikmati game yang berada dalam kategori shooter dan filling glass.

Saya biasanya memilih bermain game shooter saat sedang banyak ide tapi belum bisa mengurutkan ide tersebut menjadi sebuah karya. Sementara game filling glass biasa saya mainkan untuk refreshing saja. Buat saya, game ini melatih saya untuk memecahkan masalah dan berani mencoba beberapa kemungkinan, sehingga saya bisa menuangkan jus ke dalam gelas tanpa berceceran.
Oya, sebelum bermain setiap game di culinaryschool, saya sarankan teman-teman membaca keterangan di bawah game. Di bagian keterangan ini, tidak jarang kita akan menemui trik atau cara bermain yang bisa membantu.
Ada beberapa jenis games pada kategori filling glas ini, yaitu brain juicy, popcorn master, fruit splash, foam party, dan masih banyak lagi.
Kelebihan dan kekurangan game di culinaryschool
Salah satu kekurangan situs ini adalah tidak adanya fitur login, sehingga progress permainan tidak akan tersimpan, kecuali jika kita kembali ke halaman game tidak berselang lama setelah kita menutup halaman tersebut; atau tidak menghapus cache pada penyimpanan browser. Tapi bagi saya, ini tidak masalah, karena kita kan tidak senang berkompetisi atau mengejar level tertentu. Apalagi saya hanya menggunakannya hanya sebagai brak kreatif saja. Lagipula, jika bosan, saya bisa langsung mencoba game lain karena koleksi game di culinaryschool sangat banyak.
Kesimpulan
Bagi temen-temen yang mencari cara ringan untuk menyegarkan pikiran atau ingin bermain game bersama anak, culinaryschool.org bisa menjadi pilihan menarik. Situs ini menawarkan berbagai game klasik yang mudah dimainkan tanpa memerlukan spesifikasi perangkat tinggi.
Penasaran dengan game di Culinary School? Yuk, coba sendiri dan rasakan manfaatnya!