Diabetes, salah satu jenis penyakit yang paling sering kita dengar. Tapi, tahukah Anda apa sebenarnya diabetes itu? |
![]() |
Ibu Lily (kiri), Direktur Penyakit Tidak Menural dari Kementrian Kesehatan. Prof. Soegondo, ahli Diabetes Indonesia |
Oya, saya rangkumkan ilmu yang profesor bagikan saat itu, dalam 7 pertanyaan yang paling sering ditanyakan tentang diabetes berikut ini, kebetulan saat ngobrol dengan ibu-ibu kemarin, pertanyaan mereka selalu saja sama, apa gejalanya, bisakah dicegah, benarkah tidak boleh makan makanan yang mengandung gula dan seterusnya.
Jadi, mari kita diskusikan pertanyaan tersebut satu-persatu.
Pertanyaan tentang diabetes #1. Apa gejala diabetes?
Pertanyaan itu yang paling sering terucap saat saya bertanya pada ibu-ibu di sekolah Hana.
Gejala umum yang telah banyak diketahui biasanya adalah sering buang air kecil, berat badan menurun drastis, dan mudah mengantuk.
Tapi sebenarnya ada sepuluh gejala diabetes yang perlu kita waspadai. Dan sayangnya kesepuluh hal tersebut tidak muncul bersamaan. Bertahap, dan akhirnya kita baru sadar ketika hasil skrinning diabetes kita semua diluar standar.
Mudah merasa lelah, sering berkemih terutama dimalam hari, dan mudah merasa haus, pusing adalah beberapa gejala diabetes.
Ketika ada banyak gula dalam darah, satu-satunya jalan untuk menguranginya adalah dengan berkemih. Hal inilah yang kemudian memicu seseorang mudah merasa haus.
Gejala lain yang biasanya muncul adalah kehilangan berat badan secara mendadak, penglihatan berkurang, luka pada kulit sulit untuk sembuh, infeksi kandung kemih, dan pada wanita, bisa saja merasa gatal disekitar daerah genital.
Pertanyaan tentang diabetes #2. Benarkah penderita diabetes tidak boleh makan makanan yang mengandung gula?
Menurut Profesor Soegondho, kuncinya ada pada perencanaan makanan, dan total karbohidrat yang dikonsumsi, bukan jenis karbohidratnya.
Alasan mengapa jumlah gula harus dibatasi
Seusai tubuh mencerna makanan menjadi gula (karbohidrat, sumber tenaga), darah akan membawa sumber tenaga tersebut ke seluruh tubuh. Akibatnya, level gula dalam darah pun naik.
Kenaikan itu memicu tubuh untuk melepaskan hormon insulin. Pada kondisi normal, hormon inilah yang akan bekerja memecah gula menjadi energi bagi tubuh kita. Dan dengan terurainya gula yang ada dalam darah, maka level gula darah pun akan kembali normal
Gula yang tidak terpakai pada saat itu akan disimpan dalam hati, otot atau disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan tenaga.
Gandum pun juga mengandung karbohidrat aka. gula |
Pankreas pada Penderita diabetes tipe 1, tidak bisa menghasilakn insulin. Kondisi ini biasanya terjadi sejak bayi lahir. Karena itulah para penderita diabetes tipe 1 butuh suntik insulin setiap hari.
Beda halnya dengan diabetes tipe 2, tubuh tetap memproduksi insulin hanya saja tubuh tidak merespon dengan baik (resisten insulin). Akibatnya, gula tidak terurai dengan sempurna.
Itulah alasan mengapa bukan jenis sumber karbohidratnya (sumber gula) yang menjadi fokus utama, tapi berapa jumlah gula masuk ke dalam tubuh.
Pertanyaan tentang diabetes #3. Apa penyebab diabetes, benarkah karena terlalu berlebih mengkonsumsi gula?
Diabetes terjadi ketika tubuh mengalami penurunan produksi insulin atau malah pemanfaatan insulin. Dari kedua hal tersebut, diabetes dapat dibagi menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, pankreas sama sekali tidak memproduksi insulin. Diabetes tipe 1 banyak pada anak-anak atau orang dewasa muda.
Diabetes tipe 2, adalah jenis diabetes yang paling umum terjadi. Sembilan puluh persen diabetes yang terjadi saat ini, adalah diabetes tipe 2. Diabetes ini terjadi karena pankreas tidak cukup menghasilkan insulin yang dibutuhkan untuk menguraikan gula. Atau malah, jika pankreas bisa menghasilkan cukup insulin, tubuh tidak bisa menggunakannya dengan benar.
Diabetes tipe 2 banyak terjadi pada orang dewasa, dan lebih sering ditemukan pada mereka yang mengalami obesitas atau overweight.
Jadi, tidaklah benar jika gula menjadi penyebab seseorang terkena diabetes.
Pertanyaan tentang diabetes #4. Jadi, adakah cara mencegah diabetes?
Kita tidak pernah bisa mengubah riwayat kesehatan keluarga, usia, juga ras bangsa kita. Tapi berat badan dan kebugaran tubuh bisa kita kendalikan.
Jika Sahabat RPB memiliki resiko terkena diabetes, maka berkonsultasilah pada dokter apa langkah terbaik untuk menurunkan resiko terkena diabetes.
Dan bagi Sahabat yang masih dalam kondisi sehat, maka perlu sekali untuk menjaga berat badan, usahakan untuk selalu meningkatkan aktivitas fisik paling tidak 30 menit sehari, makan makanan sehat (3-5 porsi buah dan sayuran), hindari merokok dan minuman beralkohol, serta kelola stres dengan baik.
Pertanyaan tentang diabetes #5. Bolehkah seorang wanita penderita diabetes hamil?
Wanita penderita diabetes tetap bisa mengandung dan melahirkan bayi yang sehat selama kadar gula dalam darahnya terkontrol dengan baik.
Jika Sahabat wanita saat ini sedang merencanakan kehamilan, ceritakan dan tanyakan pada dokter yang menangani kesehatan Sahabat tentang kemungkinan tersebut dan apa saja yang harus Sahabat lakukan.
Pertanyaan tentang diabetes #6. Bagaimana mengetahui jika saya terkena diabetes?
Seperti disebutkan diatas, gejala diabetes seringkali tidak nampak karena mirip dengan beberapa penyakit tidak menular lainnya. Terlebih semua gejala tersebut, seringkali terjadi bertahap, sehingga kita tidak menyadari bahwa kita beresiko menderita diabetes.
Untuk itu, lakukanlah skrinning diabetes secara teratur, terutama bila Sahabat telah mulai memasuki usia 35 tahun.
Ada beberapa tes yang bisa dilakukan yaitu
- GDS atau Gula Darah Sewaktu
- GDP atau Gula Darah Puasa
- Hemoglobin Glikat (HbA1C), berguna untuk menunjukkan seberapa baik gula darah setelah kontrol 3 bulan.
- TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral)
Pertanyaan tentang diabetes #7. Apakah diabetes bisa sembuh?
Sayangnya, tidak. Sekali terkena, seumur hidup harus berobat.
Diabetes adalah penyakit tidak menular yang bisa memicu timbulnya penyakit yang lain, seperti gagal ginjal, kerusakan saraf, mata, penyakit kardiovaskular, stroke, dan lain sebagainya.
Untuk itulah, pengobatan teratur dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mencegah tejadinya komplikasi.
Diabetes bisa memicu aneka jenis penyakit |
Bagaimanapun, kesehatan kita tidak hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga orang-orang disekitar kita, bukan?
Sampai jumpa diartikel diabetes lainnya ya, … Salam!
Iya Mba.. Penderita diabetes itu ngga boleh stres ya.. Dulu ibu saya stres sedikit, hlgula darahnya langsung naik. Sedih, karena pengakit ini ngga bisa disembuhkan. ๐
Saya kadang takut kalau konsumsi gula meskipun katanya turunan tapi ada juga yang karena pola hidup yang sering makan manis manis
Selain faktor keturunan pola makan juga berpengaruh terhadap munculnya diabetes ya Jeng.
Terima kasih pencerahannya yang bermanfaat
Salam hangat dari Jombang
pastinya dengan pola hidup yg gak teratur ada kemungkinan besar kena mbak.
Tujuan gaya hidup sehat memang hanya mencegah komplikasi dari diabetes tapi tidak menyembuhkan. Mbak Arin harus lebih hati-hati tu.
iya, pak Dwi, harus semakin hati-hati
PR hidup di jaman modern ki banyak banget mbak. Makin mudah hidup, malah wajib makin hati-hati
Leres punika pak dhe. Salam takzim dari bekasi pak dhe