Last Updated on: 27th February 2024, 01:52 pm
Fisioterapi adalah tindakan pemulihan pada pasien atau seusai mengalami penyakit tertentu; misalnya penyintas stroke, diabetes, pasien dengan cedera sendi, gangguan multiple sclerosis, muskuloskeletal, dan masalah punggung. Jasa terapis merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas untuk memberikan jasa fisioterapi.
Manfaat fisioterapi dan kapan layanan ini dibutuhkan
Fisioterapi merupakan layanan kesehatan yang bermanfaat bagi semua usia, dengan tujuan beragam, mulai dari meredakan sakit punggung, mempersiapkan diri untuk berolahraga, hingga membantu pemulihan pasca persalinan.
Tujuan utama fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh yang normal setelah mengalami penyakit atau cedera. Bagi mereka yang menderita penyakit atau cedera permanen, fisioterapi dapat membantu meminimalkan dampaknya dan meningkatkan kualitas hidup.
Proses fisioterapi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara manual oleh fisioterapis terlatih maupun dengan bantuan alat-alat khusus.
Beberapa kondisi yang memerlukan fisioterapi antara lain:
- Gangguan sistem saraf, seperti stroke, cedera otak, dan penyakit Parkinson.
- Gangguan pada otot dan kerangka tubuh, seperti nyeri punggung, cedera ligamen, dan osteoporosis.
- Penyakit kardiovaskular, seperti gagal jantung dan penyakit arteri perifer.
- Gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis kronis, dan cystic fibrosis.
Fisioterapi dapat membantu pasien dalam berbagai aspek, seperti:
- Meningkatkan mobilitas dan kekuatan otot.
- Mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Memperbaiki keseimbangan dan koordinasi.
- Meningkatkan kemampuan fungsional dalam aktivitas sehari-hari.
- Mempercepat pemulihan pasca operasi.
- Meningkatkan kualitas hidup.
- Jika Anda memiliki pertanyaan tentang fisioterapi atau ingin mengetahui apakah Anda membutuhkannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis.
Prosedur pelaksanaan fisioterapi
Fisioterapi dilakukan atas rekomendasi dokter, dengan setiap sesi biasanya berlangsung antara 30-60 menit.
Lama dan frekuensi fisioterapi tergantung pada kondisi pasien dan tujuan fisioterapi. Pasien mungkin perlu menjalani fisioterapi beberapa kali seminggu selama beberapa minggu atau bulan. Berdasarkan pengalaman ibu saat mengalami HNP, Beliau butuh fisioterapi 8 kali setiap bulan, selama lebih dari dua tahun.
Prosedur fisioterapi umumnya terdiri dari beberapa tahap berikut:
1. Penilaian
Pada tahap ini, fisioterapis akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Fisioterapis juga akan melakukan tes untuk menilai kekuatan, fleksibilitas, dan rentang gerak pasien.
2. Penetapan Tujuan
Fisioterapis akan bekerja sama dengan pasien untuk menentukan tujuan fisioterapi. Tujuan ini dapat berupa:
- Mengurangi rasa sakit
- Meningkatkan mobilitas
- Memperkuat otot
- Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi
- Mempercepat pemulihan setelah operasi atau cedera
- Mencegah cedera di masa depan
3. Pembuatan Program Fisioterapi
Fisioterapis akan membuat program fisioterapi yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Program ini dapat mencakup berbagai macam latihan, terapi manual, dan penggunaan alat-alat khusus.
4. Pelaksanaan Fisioterapi
Fisioterapis akan menunjukkan kepada pasien bagaimana melakukan latihan dan terapi dengan benar. Fisioterapis juga akan memantau kemajuan pasien dan membuat perubahan pada program fisioterapi jika diperlukan.
5. Evaluasi
Fisioterapis akan melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai kemajuan pasien. Evaluasi ini dapat membantu fisioterapis untuk menentukan apakah program fisioterapi perlu diubah atau dilanjutkan.
Jenis-jenis Fisioterapi
Ada beberapa jenis fisioterapi yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi, antara lain:
- Fisioterapi muskuloskeletal untuk mengobati cedera otot, tulang, dan sendi.
- Fisioterapi neurologis untuk mengobati gangguan sistem saraf.
- Fisioterapi kardiovaskular untuk mengobati penyakit jantung dan paru-paru.
- Fisioterapi pediatrik untuk mengobati kondisi pada anak-anak.
- Fisioterapi geriatrik untuk membantu lansia tetap aktif dan mandiri.
Cara memilih layanan fisioterapis
Untuk Sahabat RPB yang membutuhkan layanan fisioterapi di Jakarta, berikut ini, beberapa tips memilih layanan fisioterapi, sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan fisioterapis yang terbaik.
1. Kelengkapan peralatan
Tips pertama untuk mendapatkan fisioterapis yang baik adalah; kemudahan bagi pengguna jasa untuk memilih peralatan yang hendak digunakan untuk merawat kesehatan pengguna.
Di Jakarta, pilihan klinik dan Rumah Sakit yang menyediakan jasa ini tentu saja sangat banyak. Namun, sebelum menentukan pilihan, cobalah tanyakan pada klinik atau Rumah Sakit yang Sahabat tuju, tentang fasilitas peralatan yang mereka miliki.
Tentu saja klinik atau Rumah sakit yang terbaik adalah klinik / RS yang memiliki peralatan paling lengkap, baik untuk perawaran sehari-hari, ataupun kondisi darurat.
2. Tenaga medis
Hal pertama yang perlu Sahabat RPB perhatikan terkait tenaga medis adalah:
- Jumlah tenaga fisioterapi; makin banyak tentu makin baik, karena kita akan memiliki banyak pilihan
- Kemampuan dan pengalaman tenaga fisioterapi. Sahabat dapat melihat kualifikasi ini dari profil pendidikan dan pengalaman training yang pernah terapis ikuti.Pastikan fisioterapis yang Sahabat pilih memiliki kualifikasi yang sesuai. Fisioterapis di Indonesia harus memiliki gelar Sarjana Fisioterapi (S.Ft) atau Magister Fisioterapi (M.Ft) dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
- Kemampuan komunikasi. Meskipun tidak masuk dalam keterampilan teknis, kemampuan komunikasi terapis dengan pasien sangat penting agar pasien merasa nyaman saat menjalani terapi.
3. Biaya layanan fisioterapi
Nah, yang satu ini termasuk poin yang wajib diperhatikan dengan seksama dan dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya.
Kita semua tentu ingin mendapatkan perawatan kesehatan terbaik, terlebih jika perawatan tersebut hendak kita berikan untuk orang-orang yang kita kasihi. Namun, akan lebih baik jika saat memilih layanan fisioterapi ini, tetap disesuaikan dengan kemampuan. Bagaimanapun, layanan ini tidak kita butuhkan sekali saja, sangat mungkin jika kita membutuhkan layanan ini berkali-kali.
Selain menyesuaikan budget, cobalah tanyakan juga apakah klinik atau RS yang teman-teman tuju, menerima asuransi dan bermitra dengan penyedia asuransi milik teman-teman.
4. Lokasi
Kriteria untuk memilih pada poin ini ada dua, pilihlah tenaga fisioterapi di klinik atau RS yang lokasinya paling dekat dengan rumah Sahabat. Terlebih bila perawatan yang Sahabat butuhkan adalah perawatan jangka panjang.
Kriteria yang kedua, lokasinya mudah dijangkau dan berada di pusat kota. Hal ini penting, selain menghemat biaya, tentu saja jika terjadi kondisi darurat, penanganan pasien bisa segara dilakukan.
Untuk menghemat biaya pencarian, Sahabat dapat menggunakan jasa aplikasi kesehatan seperti AIDO untuk mendapatkan informasi ketersediaan layanan fisioterapi di dekat tempat tinggal Sahabat.
5. Layanan home care
Ketersediaan layanan datang ke rumah juga perlu Sahabat RPB pertimbangkan. Pada kondisi tertentu, bisa saja penyintas stroke, dan diabetes tidak dapat datang ke klinik atau RS untuk perawatan, ketersediaan layanan homecare tentu sangat dibutuhkan.
Layanan homecare sifatnya juga individual, yang bagi sebagian penyintas, layanan ini terasa lebih memberikan rasa nyaman dan juga keamanan dari resiko penularan penyakit dibandingkan bila penyintas datang ke klinik/ RS.
Kesimpulan
Memilih fisioterapis yang tepat akan membantu Sahabat mendapatkan perawatan terbaik. Selain berdasarkan rekomendasi, Sahabat juga bisa memilih jasa fisioterapis berpengalaman, berlisensi, dan sesuai dengan anggaran Sahabat. Konsultasikan dengan fisioterapis untuk membahas kondisi Sahabat/ keluarga serta tujuan fisioterapi.
Semoga artikel di atas bermanfaat, sampai jumpa di artikel kesehatan lainnya.
Sumber artikel:
- siloamhospital.com
- upk.kemkes.go.id