Saya Bukan ODOP-er

Ceritanya nih, mulai tahun ini kepingin rajin update blog. Sejak dari awal dulu ngeblog, dalam setahun tuh, belum pernah jumlah artikelnya tembus hingga 100 artikel.

Niatnya juga ingin mengikuti saran Mbak Sinta Rhies tentang trik meningkatkan view halaman per bulan, dengan cara update post tiap hari. Sederhananya, dengan membuat post setiap hari, maka paling tidak ada satu atau dua pengunjung tambahan yang bisa diperoleh. Yach, paling tidak sudah ada tambahan view 30 kan per bulan?

Dua kali daftar ODOP, dua kali juga gagal 

Karenanya, waktu Mbak Yuli woro-woro di grup IIDN jika ia berniat membuat program satu hari satu karya, saya pun daftar ikut.

Alasan utamanya, karena dulu pernah sukses ikut program ODOP bersama komunitas Fun Blogging. Jadi saya yakin, saya pun bisa jalani kali ini. Apalagi topik yang ditawarkan mbak Yuli juga beragam. Bahkan dalam satu hari, kami bisa memilih topik yang diinginkan.

Padahal saat mendaftar program tersebut, saya sedang mengerjakan project jangka panjang. Dimana dalam satu bulan, saya harus selesai 50 artikel. Tapi saya PD aja, toh kemampuan saya menulis sudah meningkat dua bulan ini. Alhamdulillah, saat ini artikel 500 kata dapat selesai dalam 25 menit. So, kurang apalagi, memenuhi syarat kan kalau ikut? “Topik blogging mah, gampang,” sombongya saya.

Dan benar kata orang bijak, Saudara-saudara,

sombong itu membawa pada kegagalan.

Saya pun gagal ikut program “Satu Hari Satu Karya”. Baru dapat dua artikel, saya sudah keteteran. Dan malah menjadi beban. Wah, ngeblog sudah mulai nggak sehat nih, pikir saya. Akhirnya nyerah, ngaku sama mbak Yuli, kalau saya keteteran.

Eh, sudah gitu, saya masih nggak kapok. Ketika admin Indonesian Social Blogger membuat woro-woro program ODOP bulan Februari, saya malah daftar lagi.

Kalau alasan saya mengikuti ODOP ini karena tertarik dengan tema yang ditawarkan. Tema ISB saat itu tentang pemberdayaan perempuan. Dan saya suka banget nih, dengan tema-tema seperti ini.

Baru dapat menginjak hari kedua, saya mendapat tes tertulis, long term project lagi. Dengan pertimbangan pekerjaan tersebut akan bermanfaat untuk banyak orang (terutama para ibu), saya memilih mengerjakan tes saja. 😀

Tes tertulisnya sih, simpel. Gampang, tapi penuh jebakan 😀😀😀 harus dipikir betul-betul. Dan hari itu habis hanya untuk mengerjakan tes.

Jadi, paginya saya harus mengerjakan on going project lainya dua kali lipat. Ya, sudahlah. Mungkin memang sudah takdir saya, nggak bisa ikuta ODOP.

Kalau lah dipaksa, paling hanya akan menjadi tulisan setengah-setengah, seperti dua artikel yang masih tanpa gambar sampai sekarang. 😀😀

Mungkin saya harus mencari cara lain untuk dapat rajin menulis dan update blog. Bukan masalah ide, tapi waktu yang kadang tidak saya miliki. Hidup Emak nggak hanya seputar komputer dan handphone ‘kan? Masih harus jemput anak, arisan, bayar tagihan, juga hang out cantik sama komunitas #tsaah….

Tapi Alhamdulillah, kemarin saya menemukan cara untuk dapat membuat draft atau tulisan lebih cepat. Dalam setengah jam, saya sudah mendapat tiga tulisan. Lumayan kan? Apa itu? Tunggu aja, ya ceritanya. Masih ada beberapa percobaan yang ingin saya lakukan.

Thank you for dropping by, guys. See you at another post. 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *