Media Sosial, yang Kusayang, yang Ingin Aku Abaikan

ketika_media_sosial_menjadi_kebutuhan_cara_bijak_menggunakannya
Apakah Sahabat RPB saat ini sedang berjuang lepas dari media sosial? Atau termasuk pada kelompok yang pilih uninstall semua media sosial? 
Sebagai seorang pekerja lepas, media sosial seharusnya menjadi “hal penting” yang tidak boleh saya abaikan. 
Sayangnya, beberapa pengguna yang merasa “terlalu bebas” menggunakan media sosial, membuat saya merasa tidak nyaman, dan ingin menjauh dari aplikasi komunikasi tersebut. 
Padahal, awal tahun ini saya pernah berniat untuk merintis karir sebagai seorang social media manager, tapi keinginan tersebut akhirnya luntur karena setelah saya sering menemui update status juga komentar pedas para pengguna media sosial. 
Memang seharusnya hal tersebut tidak mempengaruhi, cita-cita saya. Karena pekerjaan saya toh tidak akan berhubungan langsung dengan mereka, tapi perilaku seperti itu tanpa saya sadari membuat saya enggan untuk bersentuhan dengan media sosial. Malah saya hanya mengalokasikan waktu lima menit di Facebook atau Twitter, dan Instagram.
Dilema memang, disatu sisi saya membutuhkan media sosial, disisi lain, saya juga ingin mengabaikannya. 

Ketika media sosial bukan sahabat yang tepat, tetapi sesuatu yang dibutuhkan

Gara-gara 30daysbloggingchallenge ini, saya jadi cek lagi media sosial saya. dan mulai mikir “sebenarnya saya mau apa, sih, kok serba setengah-setengah?” 😀
Orang berteriak keras, ngomong kasar, nyebar aura negatif, seharusnya tidak boleh menjadi penghalang. Bagaimanapun juga ini tidak mereka, tapi tentang saya kan? 
Belajar bagaimana menggunakan media sosial dengan tujuan saya sebagai Bloger dan Content Writer, tentu lebih tepat, dibanding bertindak berdasar emosi, sampai pada akhirnya tujuan profesi nggak tercapai. 
Jadi, saya pun mulai ngumpulin lagi, the Do’s and the Don’ts dari para master freelancer dan remote worker tentang media sosial. Juga membuat rencana apa saja yang harus saya lakukan agar nggak galau lagi kalau nemuin pengguna media sosial yang hobi nyebar hal negatif. 
Bagaimana hasilnya? Hmm.. mungkin dua atau tiga bulan lagi saya bisa cerita ya. 😊😊

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *